Tak bisa pulang lagi
Jalanan tertutup puisi puisi cinta
Berserakan menutup pandang
Aku takutkan butaÂ
Terlalu sering membaca cakrawala
Kias tiga puluh purnama
Menyilaukan mataku mencari
tertuduh tak pantas kutuduh
Kau terkadang menjadi bulan
Terkadang menjadi matahari
Ini apa berulang terjadi
Tak ingin padam cahaya
Tak hendak mencabik sayapÂ
Kau aku berada di persimpangan
Waktu
Ah, aku bisa tersesat di antara
ceruk malam berlubuk lubuk
Tersesat rindu....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!