Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam

24 Agustus 2017   00:00 Diperbarui: 24 Agustus 2017   11:14 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sebuah jantung

Yang detaknya seruan malam

Meletakan masalah 

Di atas waktu begitu dalam

Pusaran alam di lubuk bumi

Mulai meram 

Menepi sendiri hening kembali

Tak ada suara

Tak ada suara telah menyusuri

Crita menuju mimpi.

Beginilah cara Tuhan menciptakan malam

Gelap menjaga manusia mengajarkan berpasrah diri.

Ini juga cara mencintai palinghakiki dijadikan malam untuk menidurkan keletihan diri.

Sebab esok bumi masih berputar lagi, ada tulisan yang harus dikisahkan kembali.

Jadi untukmu, padamu

pada malam

selamat malam

Allahu Yarham..

 Cimahi,23 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun