Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata Bertumpuk

15 Agustus 2017   20:55 Diperbarui: 16 Agustus 2017   03:11 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak henti seperti bara

Membakar seluruh kata

Harus aku gunakan kata kata yang 

mana. Jangan membuatku tak

tidur kata kataku menguap

Bersama cahaya berkilap suhunya

meluap ingin terpejam.

Simpulku simpul permohonan 

Di sekat sekat hati, semua tentang

kekaguman ikatan kuat dari 

Tuhannya kepada mahluknya

Ikatan abadi 

Hidup dan mati

Lalu biarlah petang mewarnai 

dirinya sendiri aku 

menamakannya ufuk barat

Gemanya gema cinta 

Sudahlah aku sudah kehilangan kalimat 

Kata yang bertumpuk pun sudah

terkatu kantuk makna

Bismika bismika..

Cimahi,15 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun