Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Subuh Temaram

26 Juni 2017   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2017   09:03 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temaram subuh ini.Atmosfir fitri masih melekat di wajah bumi. Allah memberkahi senyuman manis bocah kecil bermata bulat.menyunting zikir zikir di buku buku jarinya yang mungil.

Temaram membuat semua tertunduk dia atas sajadah.bunga beranda terus bertanya tannya,keajaiban semesta ada pada buah fikiranya.kata katanya adalah sebuah puisi.

Barangkali ini yang disebut kembang hati,airmatanya menjadi makna yang tersembunyi.Tak ada kesunyian di bibir dan langkahnya.dunia di buat ternyum hanya ingin memeluk saja.

Temaram menjadi sangat ramai.Bocah centil sedang bergumam.apa saja menjadi alasan untuk semua pertanyaan.

Subuh temaram subuh indah di mataku,anak berdoa berulang ulang untuk kedua orang tuannya.

Manis manis sekali

Cantik cantik sekali

Polos polos sekali.

 

Cimahi,26 Juni 2017

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun