Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diam

14 Mei 2017   13:33 Diperbarui: 14 Mei 2017   14:10 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin diam saja

Lelahku telah menghimpit dadaku

Setelah berlari bermil -mil jaraknya

Aku mengayuh layar sampai ketepi

Hatimu,yang bergelombang penuh badai

Badai masa silam.

 

Aku mencari diam 

Di belantara pegunungan

Menyembunyikan rahasaia musim kering

Yang sering mematahkan rasa cintaku

Cinta yang terbawa angin dan menghilang

 

Aku hanya terdiam

Memandang lautan yang terdalam

Kutenggelamkan tubuhku di pusarannya

Mengikis hitam dan segala amarah

Direndam dalam air garam

hingga putihlah hatiku

 

Aku menjadi diam 

Sebab diam  tak akan menjadi kejam

Dan meninggalkan aku.

Kusisakan diam

Di halaman malam

Memuji kebesaran NamMu..

 

Diam teruslah bersamaku

Sebab dalam diam 

Al - ghafur  memperlihatkan

Menghapus kesalahanku

Menghapus dosa dosaku..

 

Diam kupikir kaupun begitu

Diamlah

Diam..

 

 

 

Cimahi,14 Mei 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun