Pemeliharaan (maintenance)
Kata pemeliharaan diambil dari bahasa yunani "terein" artinya merawat, menjaga dan memelihara. Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
Menurut Sofyan Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Menurut Patrick (2001, p407), pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki peralatan perusahaan agar dapat melaksanakan produksi dengan efektif dan efisien sesuai dengan pesanan yang telah direncanakan dengan hasil produk yang berkualitas.
Apa Saja Tujuan Pemeliharaan?
Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan yaitu :
- Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
- Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
- Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
- Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja,
- Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut.
- Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang maksimum dan total biaya yang minimum.
Apa Saja Kegiatan Pemeliharaan ?
- Inspeksi (inspection)
- Kegiatan Teknik (engineering)
- Kegiatan Produksi (production)
- Kegiatan Administrasi (clerical work)
- Pemeliharaan Bangungan (housekeeping)
Jenis-Jenis Pemeliharaan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan Pekerjaan pemeliharaan dikategorikan dalam dua cara (Corder, Antony, K. Hadi, 1992), yaitu :
1. Pemeliharaan Terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terorganisir untuk mengantisipasi kerusakan peralatan di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Corder, Antony, K. Hadi, (1992) Pemeliharaan terencana dibagi menjadi dua aktivitas utama yaitu :
a. Pemeliharaan pencegahan (Preventive Maintenance)
b. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance)
2. Pemeliharaan tak Terencana (unplanned maintenance)
Pemeliharaan tak terencana adalah pemeliharaan darurat, yang didefenisikan sebagai pemeliharaan dimana perlu   segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat yang serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992). Pada umumya sistem pemeliharaan metode tak terencana adalah, dimana peralatan yang digunakan dibiarkan atau tanpa disengaja rusak hingga akhirnya, peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diperlukannya perbaikan atau pemeliharaan.
Penanganan bahan (material handling) adalah kegiatan mengangkat, mengangkut dan meletakkan bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik, kegiatan mana dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik sampai pada barang jadi/produk akan dikeluarkan dari pabrik. Penanganan bahan (material handling) memiliki peran penting dalam suatu pabrik. Pada perusahaan yang maju, pekerjaan material handling merupakan sebagian besar dari kegiatan perusahaan pabrik dan memakan biaya lebih dari lima puluh persen (50%) dari seluruh biaya produksi.
Tujuan Penanganan Bahan (Material Handling)
Pada dasarnya tujuan diadakannya penanganan bahan (material handling) adalah untuk menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan bahwa tujuan penanganan bahan (material handling) adalah untuk mengangkat, memindahkan serta menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses produksi agar barang-barang dapat diselesaikan tepat pada waktunya, serta unutuk menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Apa Saja Biaya Dalam Penanganan Bahan ?
Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik/industry terdiri atas:
1. Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan di tempat kerja yang disebut "make ready".
2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan barang-barang yang disebut "do"
3. Memindahkan barang-barang dan bahan-bahan dari tempat kerja yang disebut "put away".
Biaya penanganan bahan terdiri atas upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handler), biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan, dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya-biaya material handling ini ada sebagian yang termasuk dalam biaya langsung (direct cost) dan ada sebagian lagi yang merupakan biaya tak langsung (indirect cost).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H