Permainan indah akan sia-sia belaka manakala tidak menghasilkan gol dan kemenangan.Â
Inilah fakta yang sedang dialami oleh Juventus sepanjang musim ini. Bermain indah dalam aliran bola yang dikenal dengan nama Motta ball.Â
Motta ball memang terlihat meninggalkan pakem catenaccio khas sepakbola Italia yang telah lama menjadi ciri khas permainan Juventus dari masa ke masa. Permainan dengan skema bertahan penuh, mengandalkan serangan balik dan mengamankan gol.
Menjawab cibiran dan trending topic dari kalangan para suporter garis keras Juventus, yakni #MottaOut, Thiago Motta pun berbenah.Â
Pada pertandingan ke-23 Serie A Liga Italia, Juventus menjamu Empoli di Juventus Stadium, Minggu (2/2/2025). Juventus berhasil meraih kemenangan meyakinkan dengan skor akhir 4-1.Â
Juventus sempat dikejutkan oleh tim tamu Empoli di babak pertama. Pada awal laga, Juventus harus tertinggal lebih dulu di menit ke-4 kala dijebol oleh mantan beknya, Mattia De Sciglio.Â
Babak kedua menjadi ajang "memasak bola" untuk Juventus. Empat gol digelontorkan ke gawang Empoli. Kolo Muani mencetak dua gol pada menit ke-61 dan 64. Sementara dua gol tambahan lainnya dipersembahkan oleh Dusan Vlahovic dan Francisco Conceicao, masing-masing pada menit ke-90 dan 90+2.
Ringkasan pertandingan
Juventus mengawali laga dengan beban dua kali kekalahan beruntun, yakni kalah dari Napoli di liga dan kalah dari Benfica di ajang Champions League. Pelatih Thiago Motta melakukan pergeseran posisi pemain memaksimalkan skuad yang ada. Hal ini dikarenakan Juventus juga bermain tanpa bek tengah andalannya, Pierre Kalulu. Pemain pinjaman dari AC Milan ini mengalami cedera di awal babak pertama saat menghadapi Benfica. Selain itu, Juventus juga krisis bek kiri karena Andrea Cambiaso tak bisa turun akibat akumulasi kartu.Â
Timothy Weah yang posisi aslinya sebagai gelandang serang dipasang sebagai bek kiri. Ia bertugas mengamankan gawang kiper Michele Di Gregorio dan berdiri sejajar dengan Federico Gatti, Renato Veiga dan Nicolo Savona.Â
Teun Koopmeiners yang selalu berdiri di belakang striker, kali ini bergeser sedikit sebagai gelandang bertahan mendampingi Manuel Locatelli. Posisi Koopmeiners diisi oleh pemain serba bisa, Weston McKennie yang diapit oleh dua penyerang sayap, Nico Gonzalez dan Kenan Yildiz.
Ketegangan pemain Juventus di awal laga langsung mendapat hukuman dari Empoli. Bola sundulan eks bek Juventus, Mattia De Sciglio menyambut tendangan sudut dengan mudah menembus gawang Juventus. Bola melaju pelan di melewati sela-sela kaki penjaga gawang Juventus, Michele Di Gregorio. Empoli unggul 0-1 di menit ke-4.
Empoli hampir saja menggandakan keunggulan pada menit ke-16 lewat titik putih. Hanya saja VAR menganulir penalti untuk pelanggaran kepada Youssef Maleh.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan pasukan Roberto D'Aversa. Secara keseluruhan, Â Juventus dengan Motta ball, menguasai laga di babak pertama hingga 63%, menghasilkan 10 peluang dan 1 kali tepat sasaran. Empoli membuat 3 peluang dan 2 tepat sasaran.Â
Memasuki babak kedua, Thiago Motta tidak melakukan perubahan pemain. Gonzalez, Koopmeniners, Yildiz dan Kolo Muani secara bergantian menekan pertahanan Empoli. Sundulan  Gonzalez di menit ke-56 masih ditangkap kiper. Lalu, tendangan keras Koopmeiners pada menit ke-60 masih ditepis kiper Empoli, Devis Vazquez.
Juventus menyamakan skor lewat solo run Kolo Muani pada menit ke-61. Tiga menit berselang, menit ke-64, Kolo Muani mencetak brace. Ia membelokkan tendangan keras Timothy Weah.
Thiago Motta memasukkan Dusan Vlahovic di menit ke-65 menggantikan Kenan Yildiz. Pergantian ini mengubah posisi Kolo Muani. Ia mengisi posisi Yildiz sebagai penyerang sayap, sementara Vlahovic menjadi penyerang tengah.
Beberapa menit berselang, tendangan bebas Koopmeiners masih menipis di atas mistar gawang lawan.
Kombinasi Kolo Muani dan Vlahovic mulai terjalin. Salah satunya pada menit ke-74. Tetapi belum menghasilkan gol.Â
Malapetaka untuk Empoli ketika harus bermain dengan 10 pemain di menit ke-84 setelah Youssef Maleh menerima kartu merah usai melanggar Nico Gonzalez. Penyerang sayap Argentina ini pun harus ditarik keluar dan digantikan oleh Francisco Conceicao pada menit ke-85. Di menit yang sama, Khephren Thuram masuk menggantikan McKennie.Â
Strategi ini berhasil menambah daya dobrak Juventus. Conceicao tipe pemain yang suka berlari dan piawai mengocek bola. Di sisi lain, Thuram memiliki visi bertahan dan menyerang yang berimbang.
Unggul jumlah pemain membuat Dusan Vlahovic memperbesar keunggulan Juventus di menit ke-90. Striker asal Serbia tersebut beraksi sendirian merebut bola dari penguasaan bek Empoli. Tendangan keras Vlahovic tak mampu diredam oleh Devis Vasquez. Skor 3-1.Â
Francisco Conceicao menutup kemenangan Juventus menjadi 4-1. Umpan panjang Khephren Thuram berhasil dieksekusi dengan baik oleh Conceicao pada menit ke-90+2.
Dampak Belanja Pemain Thiago Motta
Ini adalah kemenangan besar pertama kali musim ini untuk Juventus. Melihat skor akhir, tentu ada yang berbeda dari penampilan skuad tim berjuluk La Vecchia Signora.Â
Thiago Motta membawa tiga pemain muda anyarnya. Dua pemain bahkan dipasang sebagai starter. Penyerang Randal Kolo Muani dan bek tengah Renato Veiga mengisi starting eleven. Sementara bek kanan Alberto Costa duduk di bangku cadangan.
Kolo Muani telah menjadi pilihan utama Thiago Motta sebagai striker utama dalam dua laga terakhir. Ia menggantikan Dusan Vlahovic yang telah dua kali beruntun pula turun dari bangku cadangan sejak kedatangan Kolo Muani.
Kedatangan Renato Veiga boleh dikatakan sebagai the best man on the right time. Ia resmi berseragam Juventus saat bek handal Pierre Kalulu mengalami cedera. Bek tengah asal Portugal ini dipinjam selama setengah musim dari Chelsea. Adapun Alberto Costa menjadi pelapis untuk Nicolo Savona.
Kolo Muani menjadi pemain pembeda untuk Juventus dalam dua laga terakhir di liga. Penyerang muda timnas Prancis yang dipinjam dari PSG ini telah mencetak 3 gol dalam 2 laga berseragam Juventus.Â
Kolo Muani telah mencetak 3 gol untuk 2 kali penampilannya membela Juventus di Serie. Gol pertama dicetaknya ke gawang Napoli saat Juventus kalah 2-1 di Stadion Diego Armando Maradona pekan lalu.
Thiago Motta sepertinya telah mendapatkan calon mesin golnya sekaligus sebagai kompatriot yang bisa mendorong daya mencetak gol Dusan Vlahovic. Â Kolo Muani memang berbeda dengan Vlahovic. Kolo Muani bertipe pemain petarung. Ia rajin mengejar dan berjibaku dengan lawan. Karakter Kolo Muani cocok dengan skema Motta ball yang aliran bolanya dari kaki ke kaki dan cenderung cepat ke depan.
Pemain Juventus Harus Berlari
Kunci kemenangan Juventus atas Empoli dapat dibahasakan dengan harus berlari. Ya, para pemain Juventus yang berposisi menyerang harus rajin berlari merespon setiap umpan dari lini belakang dan lini tengah.Â
Dua gol Kolo Muani tercipta karena rajinnya penyerang muda Prancis tersebut berlari di area pertahanan lawan. Kolo Muani tak kenal lelah memperjuangkan bola yang mendekatinya. Penempatan posisinya pun efektif merepotkan lawan.Â
Konsep yang sama terjadi ketika Francisco Conceicao mencetak gol keempat Juventus. Ia berlari cepat merespon umpan Thuram.Â
Melihat aliran Motta ball di atas lapangan yang cukup menghibur memang wajib menghasilkan poin untuk Juventus. Pelajaran berharga telah didapatkan Thiago Motta dan para punggawa Juventus pada laga melawan Empoli ini.Â
Tiga poin penuh dari laga melawan Empoli untuk sementara menempatkan Juventus di posisi ke-4 klasemen sementara dengan koleksi 40 poin. Posisi ini masih rawan tergeser jika Lazio berhasil mengalahkan Monza.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI