Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nilai di Balik Tradisi Mangkaro Kalo' Warga Makkodo, Kecamatan Simbuang

19 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 21 Januari 2025   18:40 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa sebelum makan siang bersama. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')

Pembersihan parit saluran air irigasi dengan sumber mata air dari anak-anak sungai pegunungan dipadukan dengan kepercayaan leluhur. Ayam kampung disembelih di atas aliran air. Tentunya ini dimaksudkan agar aliran air dilancarkan dan dihindarkan dari keburukan. 

Piong manuk yang telah masak. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')
Piong manuk yang telah masak. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')

Selanjutnya, daging ayam dibersihkan dan dipotong-potong. Lalu dimasak secara tradisional menggunakan bambu. Pa'piong manuk adalah nama lauk tradisionalnya. Bumbunya hanya garam.

Selain pa'piong manuk, warga juga memasak piong barra' atau nasi lemang. Kedua makanan ini dimasak bersamaan.

Makanan tradisional yang disajikan di kegiatan Mangkaro Kalo'. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')
Makanan tradisional yang disajikan di kegiatan Mangkaro Kalo'. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')

Piong manuk dan piong beras inilah yang menjadi nilai tambah menjaga tradisi dan kearifan lokal dalam kegiatan mangkaro kalo'. Warga Makkodo melaksanakannya dengan membawa nilai budaya setempat. 

Tradisi mangkaro kalo' mengajarkan tentang pentingnya bersahabat dengan alam. Ketika alam terjaga, alam akan memberikan kebutuhan warga, yakni air untuk pertanian.

Tradisi ini juga menjaga pentingnya gotong-royong dan kolaborasi. Semangat ini adalah kekuatan warga Toraja yang di kampung lain disebut ma'kombong.

Makanan tradisional yang dimasak dan disantap oleh warga yang terlibat menggambarkan pentingnya mengonsumsi makanan alamiah. Mirip dengan konteks real food yang banyak saya temui dikonsumsi oleh warga Pulau Jeju saat saya berada di sana tahun lalu.

Doa sebelum makan siang bersama. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')
Doa sebelum makan siang bersama. (Sumber: Dok. Sukardi Kombongkila')

Warga Lembang Makkodo yang sebagian besar sudah menganut agama Kristen, membawa kepercayaan mereka terintegrasi dalam tradisi nenek moyang dan kearifan lokal. Sebelum memulai kegiatan mangkaro kalo', terlebih dulu dibuka dengan doa yang dipimpin oleh seorang pendeta atau majelis gereja. Demikian pula pada sesi makan siang bersama. Doa dalam iman Kristen diadakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun