Sepertinya ada yang hilang dalam skuad Juventus musim ini. Tim yang kini diarsiteki Thiago Motta seolah enggan menang. Raja seri pun boleh jadi prediksi yang kepada untuk klub dengan predikat kolektor terbanyak juara Serie A Liga Italia.
Menonton setiap laga Juventus musim ini memang sedikit tak membosankan lagi. Taktik sepakbola menyerang dan terbuka yang diterapkan Thiago Motta membuat permainan lebih menghibur. Pakem bertahan ala catenaccio khas Italia perlahan ditinggalkan.Â
Namun, di balik permainan terbuka ini, Juventus justru menunjukkan inkonsistensinya. Tiga poin kemenangan sangat susah diperoleh. Hasil akhir laga dominan imbang.
Fakta inilah yang kembali tersaji saat Juventus melakoni Derby della Mole melawan saudara sekota, Torino, Minggu (12/1/2025). Bertandang ke Stadion Torino, Juventus harus puas dengan hasil imbang setelah bermain seri 1-1.
Seperti biasa, Juventus selalu mencetak gol terlebih dulu. Penyerang belia, Kenan Yildiz membuka skor untuk Juventus pada menit ke-8. Bek muda, Nicola Savona menjadi kreator gol.Â
Sayangnya, inkonsistensi tak mampu mempertahankan kemenangan terus menghantui Juventus. Menjelang babak pertama usai, tuan rumah Torino menyamakan skor lewat Nikola Vlasic. Gol ini tercipta pada menit ke-45+1.Â
Terjadinya gol penyama kedudukan dari Torino tidak lepas dari kelengahan lini belakang Juventus. Hilang konsentrasi di menit-menit akhir babak berjalan. Alhasil, Vlasic mampu membuat gol yang terbilang indah.
Juventus seyogyanya menguasai laga. Baik penguasaan bola, maupun kreasi peluang. Hanya saja, Dusan Vlahovic dkk sangat susah mencetak gol. Peluang demi peluang gagal.Â
Justru lawan yang selalu berhasil mengejar kegertinggalan. Mempertahankan 3 poin kini menjadi pekerjaan rumah yang wajib dibenahi.
Hasil imbang yang ke-12 untuk Juventus musim ini. 19 laga, 7 kali menang dan 12 seri. Ya, memang status unbeaten masih terjaga. Terus kehilangan poin karena hasil imbang tentu saja berpengaruh pada pencapaian target klub musim ini, yakni minimal masuk zona Liga Champions.
Tetapi, Juventus dan Thiago Motta seharusnya waspada. Laga awal 2025 di turnamen Supercoppa Italiana telah memberikan kekalahan saat ditumbangkan AC Milan 1-2.
Karakter grinta Juventus yang selama ini dinantikan untuk kembali adalah salah satu yang hilang dari tim Juventus musim ini. Semangat untuk berjuang hingga tetes keringat terakhir untuk sebuah kemenangan sementara membeku.Â
Terlepas dari masalah di sektor pertahankan karena Gleison Bener masih cedera, Danilo sudah usur dan Federico Gatti yang inkonsisten, Juventus memang kehilangan rohnya, yakni karakter grinta.
Kenan Yildiz memiliki karakter grinta sejauh ini. Hanya saja, secara tim, kolektifitas masih hilang. Selain grinta, konsentrasi para pemain sepanjang laga belum teruji. Lawan selalu bisa mengejar.Â
Jika disimpulkan, kondisi Juventus sejauh ini adalah selalu mencetak gol, menciptakan banyak peluang, gagal menambah gol, memberikan kesempatan lawan menekan, gagal mempertahankan keunggulan, hilang konsentrasi dan lawan mencetak gol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H