Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keunikan Perkawinan dalam Balutan Budaya Toraja

7 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 8 Januari 2025   05:44 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian tradisional Toraja mengiringi iringan pengantin ke pelaminan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Patung Santo Yoseph dibangun di pinggir jalan raya, tepat di sisi jalan menaiki anak tangga menuju gereja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Patung Santo Yoseph dibangun di pinggir jalan raya, tepat di sisi jalan menaiki anak tangga menuju gereja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Pemberian nama Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph Pekerja Rinding Batu sesuai dengan lokasinya. Dalam bahasa Toraja, rinding berarti dinding. Gereja ini dibangun di sisi tebing yang menyerupai dinding batu.

Tokoh Katolik, Santo Yoseph digambarkan daam bentuk sebuah patung yang dibangun di sisi jalan raya, tepat di samping tangga naik ke gereja Katolik.

Secara keseluruhan, kawasan gereja telah dijadikan sebagai lokasi wisata religi bagi umat Katolik di Toraja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun