Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Refleksi Natal: Di Betlehem Ada Pengampunan dan Perdamaian

5 Januari 2025   05:16 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khotbah pada Perayaan Natal Kerukunan Keluarga Palesan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Ketika ada cinta kasih dan damai di Betlehem, maka seyogyanya kita tak mudah goyah oleh gesekan kecil dalam kehidupan bermasyarakat. Betlehem membawa pesan agar kita bisa berdamai dengan lingkungan.

Betlehem erat pula kaitannya dengan tujuan nasional negara kita, yakni Indonesia Emas tahun 2045. Untuk tiba di sana, kita wajib mewujudkan cinta dan damai. Bagaimana caranya? Mari memulainya dengan sebuah pengampunan.

Tensi dan konstelasi politik nasional hingga ke tingkat daerah telah berakhir. Saatnya memulai untuk saling berdamai dan memaafkan. Tinggalkan jejak panas persaingan di pileg, pilpres dan pilkada.

Sehingga, dalam perjumpaan dengan siapapun di tahun 2025 dan seterusnya, hendaknya damai sejahtera itu ada pada setiap pribadi kita.

Tata hati, pikiran dan hidup kita agar Betlehem bisa tinggal dan menjadi bagian hidup kita. Betlehem adalah tentang perdamaian dengan Tuhan, berdamai dengan diri sendiri, hidup harmonis dengan orang lain dan lingkungan. Betlehem mengajarkan tentang perlunya membaharui kehidupan kita.

Berbicara tentang kepemimpinan masa kini, kita diberi dua pilihan. Terdapat dua model kepemimpinan, yakni model penaklukan dari Raja Daud dan model penebusan dari Yesus Kristus. Inilah tantangan yang akan mewakili kehadiran Betlehem dalam kehidupan sehari-hari. 

Karakter menaklukkan dan menjatuhkan teman sendiri, tetangga sendiri atau bahkan saudara sendiri demi tujuan pribadi tidak sesuai dengan pesan damai Betlehem. 

Sekali lagi, ajakan marilah kembali ke Betlehem sebenarnya adalah panggilan untuk memulai kehidupan yang terbarukan dalam suasana damai. Kesederhanaan Betlehem adalah gambaran penghargaan dan penerapan kembali kearifan lokal masing-masing yang penuh damai. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun