Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tips Menghindari Belanja Pasif untuk Solusi Keuangan 2025

3 Januari 2025   06:38 Diperbarui: 5 Januari 2025   17:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengatur keuangan pribadi | Shutterstock via Kompas.com

Tantangan besar mengelola keuangan adalah kredit dan utang. Misalnya PNS/ASN, rata-rata sudah menyimpan SK di bank atau koperasi. Jadi, sebaiknya kontrol sebaik mungkin pengeluaran demi memperlancar setoran kredit dan kemungkinan utang.

Belanja tak terkendali seringkali membuat tagihan kredit tertunda yang berefek pada kesehatan mental. 

Maksimalkan Sumber Daya 

Jika selama beberapa tahun belakangan telah dirasakan banyak hasil belanja yang minim pemakaian, maka sebaiknya itu yang dimaksimalkan. Pakaian, celana, sandal dan sepatu, dll tetap akan mendukung penampilan.

Koleksi sepatu di rumah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Koleksi sepatu di rumah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Belanja pakaian sekali setahun pun bisa diterapkan. Bagaimanapun juga, trend membuat kostum seragam di komunitas seringkali membuat pakaian turut menumpuk dalam lemari.

Belanja Langsung dan Hindari Belanja Online

Belanja langsung lebih efektif dibandingkan menitip dan belanja online. Dengan terjun langsung belanja, maka tingkat kepuasan lebih terjaga. 

Pasifnya hasil belanja terjadi karena kurang puas. Belanja online seringkali membuat kita tidak puas. Pesanan tak sesuai promosi. Sehingga barang yang diterima pun pada akhirnya hanya mengisi bagian atas lemari dan gudang.

Di sini, sangat penting mengelola emosi dan kontrol hasrat akan godaan produk terbaru. Selalu berusaha untuk memakai barang lama yang masih berkualitas dan layak pakai.

Kolaborasi dengan lingkungan

Tips paling sederhana menekan volume belanja adalah kembali ke alam, yakni berkolaborasi dengan lingkungan. Memanfaatkan pekarangan, halaman, ruang sirkulasi sekitar rumah untuk lahan tanam bisa dijadikan solusi. 

Konsumsi sayuran hijau segar dan aneka ragam kebutuhan dapur lainnya bisa terpenuhi tanpa belanja. Metode tanam menggunakan polybag, barang bekas, atau bedengan mini di sekitar rumah dapat diterapkan.

Pemanfaatan lahan tanam di sekitar rumah pun akan mendorong aksi nyata menekan produksi sampah rumah tangga. Limbah-limbah basah sisa dapur bisa diolah menjadi kompos. Demikian pula dengan barang bekas yang bisa dimanfaatkan untuk lahan tanam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun