Tahun 2024 telah berlalu dengan ragam cerita perjalanan hidup dan pengalaman di dalamnya. Jika digarap dalam sebuah film, perjalanan saya di tahun 2024 adalah sebuah film dokumenter.
Kategori dokumenter sangat tepat untuk menyimpulkan semua aktifitas yang saya jalani di tahun 2024. Sederhananya, semua aktifitas penting yang saya lakukan termuat dalam konten artikel di Kompasiana.
Setiap hari, ide tulisan tersimpan dalam bentuk foto dan video. Ketika ada waktu luang dokumentasi tersebut saya rangkai dalam artikel.Â
Sebanyak 366 hari di tahun 2024 saya isi dengan minimal 1 konten setiap hari. Jadi, tidak mengherankan jika hasil akumulatif konten yang saya buat melebihi jumlah hari tahun 2024.
Merujuk pada ringkasan yang ditayangkan Kompasiana, sepanjang tahun 2024, saya membuat 545 konten. 537 artikel masuk kategori konten pilihan dan 144 konten artikel utama. Selain itu, terdapat beberapa artikel yang ditayangkan di kompas.com dan video Kompas KG Now.
Konten yang saya buat tidak fokus pada satu kategori atau tema saja. Kontennya random. Didominasi oleh konten olahraga, travel story, halo lokal, dan humaniora.Â
Hampir semua konten yang tayang di Kompasiana, sumber idenya dari pengalaman dan pengamatan langsung di lapangan.Â
Artikel-artikel saya di Kompasiana juga menjadi bank tulisan pribadi saya. Pada beberapa kesempatan, saya terlibat dalam proyek menulis bookchapter. Saya tak perlu repot mencari ide. Semuanya sudah ada di Kompasiana.Â
Beberapa judul saya ambil, parafrase dan tentu saja mencantumkan tautan artikel di bagian daftar pustaka buku. Ya, menulis buku dan menjadikan tulisan sendiri di Kompasiana sebagai rujukan. Keren kan!
Dokumentasi perjalanan saya di tahun 2024 penuh warna. Sebagai guru, saya tidak hanya fokus mengajar di sekolah. Ketika mendapat tugas tambahan sebagai pengajar praktik, narasumber dan instruktur, saya selalu mengabadikan aktifitas sosial budaya dan kejadian yang saya temui di lokasi kegiatan.
Puncak dokumenter perjalanan hidup sebagai guru adalah ketika saya bisa bepergian ke luar negeri pada program pertukaran guru Asia Pasifik. Paling spesial dan mengesankan karena saya ditugaskan di pulau ikonik Korea Selatan, yakni Pulau Jeju. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan.Â
Semua kegiatan yang saya jalani di Korea Selatan telah tersimpan sebagai konten artikel dan video di Kompasiana.Â
Bulan lalu ada yang bertanya, "Mengapa pak Yuro menulis setiap hari di Kompasiana?" Jawaban saya diplomatis.
"Semua jejak perjalanan saya akan tersimpan di Google lewat Kompasiana. Suatu hari nanti, ketika saya telah tiada, anak-anak saya masih bisa mengenang ke mana saja dan apa saja kegiatan ayahnya di masa lalu."
Ketika mengetikkan nama Yulius Roma Patandean di browser, nama saya akan muncul pertama dipopulerkan oleh Kompasiana, Kompas.com dan platform-platform online lainnya.Â
Sesekali dalam perkenalan di sebuah kegiatan, saya berujar, "Jika ingin mengenal saya lebih jauh, cukup ketika Yulius Roma Patandean di Google dan tekan enter."
Demikianlah sisi lain cerita perjalanan hidup saya yang relevan sebagai film dokumenter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H