Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Inspirasi Betlehem di Balik Sepinya Tradisi Petasan

28 Desember 2024   06:42 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:04 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual petasan dan kembang api memadati salah satu sisi bahu jalan di pusat Kota Makale, Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bisa dibayangkan, puluhan dan bahkan ratusan ribu perantau Toraja yang pulang kampung merayakan Natal terkesan menghamburkan uang ketika berbelanja petasan dengan cukup masif. Total belanja perorangan bisa mencapai puluhan juta. 

Jika berpikir bijak, ekonomis dan mempertimbangkan manfaat uang, maka uang jutaan rupiah belanja petasan lebih berfaedah jika dibelanjakan  babi, makanan, atau disumbangkan untuk pembangunan gereja serta bantuan donasi.

Kebakaran pondok penerimaan tamu upacara Rambu Solo' akibat petasan di Makale, Tana Toraja. (Sumber: Beryl Electone)
Kebakaran pondok penerimaan tamu upacara Rambu Solo' akibat petasan di Makale, Tana Toraja. (Sumber: Beryl Electone)

Beberapa hari yang lalu, ada satu peristiwa membakar petasan yang hampir saja mengakibatkan kebakaran. Di Lempangan, Kota Makale, ada satu tempat pelaksanaan upacara adat Rambu Solo' (kematian) yang dilanda kebakaran. Pemicunya adalah ada anggota keluarga berduka yang menyalakan petasan di malam hari. 

Percikan api petasan mengenai atap lantang karampuan (pondok penerimaan tamu). Bagian depan pondok yang menyerupai atap tongkonan (rumah adat Toraja) hampir ludes terbakar. Beruntung, tindakan pemadam kebakaran mampu meminimalisir efek kebakaran.

Hanya beberapa hari berselang, satu lapak penjual petasan di pusat Kota Makale terbakar. Lokasinya tepat di depan Puskesmas Makale.

Lapak penjual petasan terbakar di Kota Makale. (Sumber: Obed Nego)
Lapak penjual petasan terbakar di Kota Makale. (Sumber: Obed Nego)

Dari kejadian tersebut, tentunya memberikan pelajaran kepada warga Toraja akan dampak dari petasan. 

Tema "Ayo kembali ke Betlehem" pun telah dimaknai secara positif oleh pemerintah daerah Kabupapaten Tana Toraja. Selama bulan Desember, beberapa kali petugas Satpol PP melakukan pembongkaran terhadap pembangunan lapak-lapak liar penjual petasan di sepanjang jalanan Kota Makale. 

Mereka sering beroperasi menertibkan para pedagang petasan musiman. Hanya saja, berbagai strategi dilakukan pula oleh para penjual, misalnya berjualan menggunakan mobil atau memanfaatkan tenda portable.

Timbulnya kesadaran warga Toraja, perantau dan aksi dari Satpol PP secara langsung mendorong naiknya kualitas udara di Toraja. Pencemaran udara sedikit berkurang dari serangan asap petasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun