Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Akses Jalan Menuju Simbuang-Mappak: Masih Seperti yang Dulu

10 Desember 2024   23:05 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Sa'dan - Talayo yang kembali menguji nyali. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Terhubungnya satu tempat dengan tempat lainnya tidak lepas dari dukungan ketersediaan akses jalan. Mobilitas warga di satu tempat juga lancar karena tersedianya jalan yang layak dilalui.

Namun, tantangan jalan adalah kondisi yang bersinggungan langsung dengan kondisi alam. Sehingga, jalan di area perkotaan selalu kontras dengan kondisi jalan di pedesaan.

Pada perjalanan saya ke Kecamatan Simbuang, kondisi akses jalan masih sama seperti yang dulu. Khususnya ruas jalan provinsi mulai dari Lembang Mappa' (Kecamatan Bonggakaradeng) hingga ke Lembang Makkodo. Akses jalan di kedua desa ini, kurang lebih 10 kilometer masing sangat menguji adrenalin.

"Pintu rimba", tanda memasuki area hutan dan jalan ekstrim menuju Simbuang. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pagar pembatas jalan pertama atau dalam bahasa lokal disebut sulu' di Lembang Mappa' menjadi tanda bahwa perjalanan akan memasuki area hutan, tanpa pemukiman warga dan jalan ekstrim menuruni punggungan perbukitan.

Jalan tanah landai masih "enteng" dilalui ban motor KLX yang saya kendarai. Aroma khas kerbau, jejak kaki dan kotoran kerbau sangat terasa di jalur ini. Suara binatang hutan di antara rimbunnya pohon pinus adalah satu-satunya suara pendamping deru mesin.

Ruas jalan menantang yang pertama dimulai dari pertigaan jalan Lembang Mappa' - Kecamatan Malimbong Balepe' dan Simbuang. Jalan menukik turun tajam dengan bebatuan lepas.

Jalan tanah berbatu pada ruas jalan menuju Simbuang-Mappak. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jalan tanah berbatu pada ruas jalan menuju Simbuang-Mappak. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sisa-sisa hujan lebat makin membuat parah kondisi jalan yang pernah diratakan setahun yang lalu. Aliran air hujan membentuk parit-parit kecil tak beraturan memotong badan jalan. 

Jejak sungai kecil dari tebing yang sukses merusak badan jalan juga masih tersisa meninggalkan bongkahan bebatuan besar. 

Tak ada cara lain melintasi jalur ini selain menginjak pedal rem dikombinasikan dengan engine break.  Kurang lebih 5 kilometer menukik turun dengan jalan berbatu pada akhirnya membuat kampas rem motor saya blong karena overheating.

Itulah kondisi yang sempat membuat saya harus menabrakkan motor ke tebing demi menghindari terperosok masuk jurang karena rem blong.

Pada ruas jalan menuruni Talayo menuju jembatan Sungai Masuppu' di kampung Sa'dan memang wajib ekstra hati-hati. Tikungan tajam, jalan tanah, bebatuan lepas cukup membuat pegal lengan dan jari tangan menahan keseimbangan motor.

Beberapa titik parah memang telah dirabat beton. Tetapi ujung rabat beton yang terjal menjadi tantangan sendiri bagi pengendara, baik sepeda motor maupun mobil.

Ya, sesekali ada mobil menuju Simbuang dari Makale. Selain ambulance, beberapa warga juga menggunakan  mobil 4x4 dan truk untuk mengangkut penumpang dan logistik. Tarif satu penumpang seharga Rp 300.000. Hampir sama tarif ojek. 

Istitahat di kampung Sa'dan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Istitahat di kampung Sa'dan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kondisi menantang juga ada di ruas jalan sejauh 2 km mendekati sungai. Jalan ini pernah dikerjakan proyek pemerintah provinsi tetapi mangkrak. 

Akibatnya, jalan berubah dan kembali ke kondisi lama. Dalam kondisi kering, ban motor akan tetap bergerak sendiri meskipun rem sudah diinjak. Jalan tanah berdebuh dan berpasir tak kuasa menahan laju ban.

Tikungan di ruas jalan ini ada yang benar-benar parah. Mobil sudah pasti tersisa, sementara pengendara motor masih bisa mencari celah untuk ban motor.

Jalur Sa'dan - Talayo yang kembali menguji nyali. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Jalur Sa'dan - Talayo yang kembali menguji nyali. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Termasuk yang cukup menantang adalah jalan menurun mendekati sungai. Jalan tanah dengan bebatuan lepas sudah mulai kembali ke kondisi sebelum dilebarkan. Ban motor akan selalu selip meskipun sudah sangat pelan. Tantangan ini berlaku bagi warga yang mengendarai motor bebek dan matic.

Rasa capek menuruni perbukitan dan bersiap mendaki perbukitan berikutnya sedikit terobati jika sudah tiba di jembatan Sungai Masuppu'. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun