Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terjatuh di Jalur Ekstrem Menuju Kecamatan Simbuang

9 Desember 2024   21:36 Diperbarui: 11 Desember 2024   05:48 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan terkini menuju Kecamatan Simbuang. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menghindari masuk jurang, saya memilih banting setir ke tebing. Motor terjungkal. Saya merasakan kepala saya membentur beda keras. Beruntung helm terpasang dengan baik. Hanya hidung yang sedikit bersinggungan dengan tanah.

Saya bangkit melihat kondisi motor yang masih berbunyi. Setang motor mengalami pergeseran. Pedal persenelan, pedal rem dan lampu depan aman. Hanya bemper sekitar headlamp yang tampak tergores.

Kondisi motor setelah menabrak tebing. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kondisi motor setelah menabrak tebing. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Istirahat beberapa menit sambil meneliti kondisi badan, motor dan tas ransel. Semua baik-baik saja. Kecuali tulang kering kaki kiri sedikit sakit, kedua tangan ada noda darah.

Rem blong bukan karena rusak, tapi efek kepanasan. Mau menelpon untuk cari bantuan, lokasi saya blank spot area. Memikirkan kondisi motor, perjalanan yang baru setengah dari total jarak dan waktu yang menunjukkan pukul 7 pagi, motivasi untuk tiba di SMAN 13 Tana Toraja tepat waktu masih membara.

Perlahan saya mencoba lanjutkan perjalanan dengan kondisi setang motor yang tak normal. Satu pengendara muncul dari arah Simbuang. Saya bertanya apakah kondisi jalan baik. Ia menjawab baik, kecuali ada satu tikungan berbatu seratus meter dari tempat saya menabrak tebing.

Perjalanan saya lanjutkan. Lagi-lagi, saya terjatuh di tikungan tajam ekstrem dengan bebatuan hitam besar. Saya memilih mendorong motor di jalur menukik turun.

Tak ada pilihan lain, gigi satu menjadi andalan hingga saya bisa mencapai jembatan Masuppu'. Sedikit lega. Saya fokus mencari rumah penduduk yang bisa membantu saya memperbaiki kondisi motor.

Setengah kilometer dari jembatan Masuppu' saya tiba di rumah yang biasa saya singgahi istirahat selama ini. Pintu kios di kolong terbuka, artinya ada orang. 

Beruntung, pemilik rumah ada dan ia dengan senang hati memperbaiki kondisi  motor. Aman, ternyata tak ada kerusakan parah. Hanya pergeseran saja.

Kami berbincang sekitar satu jam. Informasi jalan di sekitar Sa'dan menuju Leppan dan Petarian sedikit licin jika hujan. Jika kering, agak baik dilewati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun