Menghindari masuk jurang, saya memilih banting setir ke tebing. Motor terjungkal. Saya merasakan kepala saya membentur beda keras. Beruntung helm terpasang dengan baik. Hanya hidung yang sedikit bersinggungan dengan tanah.
Saya bangkit melihat kondisi motor yang masih berbunyi. Setang motor mengalami pergeseran. Pedal persenelan, pedal rem dan lampu depan aman. Hanya bemper sekitar headlamp yang tampak tergores.
Istirahat beberapa menit sambil meneliti kondisi badan, motor dan tas ransel. Semua baik-baik saja. Kecuali tulang kering kaki kiri sedikit sakit, kedua tangan ada noda darah.
Rem blong bukan karena rusak, tapi efek kepanasan. Mau menelpon untuk cari bantuan, lokasi saya blank spot area. Memikirkan kondisi motor, perjalanan yang baru setengah dari total jarak dan waktu yang menunjukkan pukul 7 pagi, motivasi untuk tiba di SMAN 13 Tana Toraja tepat waktu masih membara.
Perlahan saya mencoba lanjutkan perjalanan dengan kondisi setang motor yang tak normal. Satu pengendara muncul dari arah Simbuang. Saya bertanya apakah kondisi jalan baik. Ia menjawab baik, kecuali ada satu tikungan berbatu seratus meter dari tempat saya menabrak tebing.
Perjalanan saya lanjutkan. Lagi-lagi, saya terjatuh di tikungan tajam ekstrem dengan bebatuan hitam besar. Saya memilih mendorong motor di jalur menukik turun.
Tak ada pilihan lain, gigi satu menjadi andalan hingga saya bisa mencapai jembatan Masuppu'. Sedikit lega. Saya fokus mencari rumah penduduk yang bisa membantu saya memperbaiki kondisi motor.
Setengah kilometer dari jembatan Masuppu' saya tiba di rumah yang biasa saya singgahi istirahat selama ini. Pintu kios di kolong terbuka, artinya ada orang.Â
Beruntung, pemilik rumah ada dan ia dengan senang hati memperbaiki kondisi  motor. Aman, ternyata tak ada kerusakan parah. Hanya pergeseran saja.
Kami berbincang sekitar satu jam. Informasi jalan di sekitar Sa'dan menuju Leppan dan Petarian sedikit licin jika hujan. Jika kering, agak baik dilewati.