Setali tiga uang dengan kondisi di atas, di grup-grup media sosial besutan Facebook juga sangat ramai saling sindir antara timses paslon 01 dan 02. Mereka saling tuding ada upaya serangan fajar Rp 100.000 per kepala.
Ada pula yang membahas kekacauan di salah satu kantor partai politik yang mana ratusan sopir mobil sedang menuntut tarif Rp 100.000 per mobil sewaktu kampanye akbar terakhir.
Ya, inilah seni dan cerita di H-1 menjelang pencoblosan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tana Toraja. Seninya adalah olah emosi bagi para pendukung dan praktek money politic yang susah dihilangkan. Memilih berdasarkan hati nurani adalah pelengkap seni pilkada.Â
Sementara ceritanya makin renyah ketika makin diikuti perbincangan para aktor politik dengan akun anonim di medsos. Temuan kecurangan pun hanya panas sesaat karena pada ujungnya juga mereka yang bertikai karena pilkada akan menuntaskan masalah dengan cara kekeluargaan juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H