Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Perdana Ikut Lomba Lari Marathon Internasional

19 November 2024   05:32 Diperbarui: 19 November 2024   10:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat setelah menerima medali finisher di Jeju Mandarine International Marathon. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Tidak pernah terbayangkan bahwa perjalanan ke Pulau Jeju akan membawa saya untuk ikut ajang lari internasional. 

Minggu, 17 November 2024, pukul 09:20 waktu Kota Jeju, langkah kaki saya secara resmi meninggalkan garis start 2024 Jeju Mandarine International Marathon. Ini adalah pengalaman perdana saya ikut lomba lari marathon. Luar biasanya lagi, level internasional. 

Bagaimana ceritanya sehingga saya bisa ikut ajang marathon ini? 

Pada waktu hari pertama kedatangan saya ke Jejuseo Middle School, awal Oktober 2024, pihak sekolah memberitahukan bahwa akan ada lomba lari marathon internasional pada bulan November. Waktu pelaksanaannya sebelum jadwal kepulangan saya ke Indonesia. 

Pihak sekolah pun mendaftarkan saya. Foto paspor, informasi golongan darah dan ukuran pakaian dilaporkan. Biaya pendaftaran 30.000 Won. Biaya ini sudah termasuk jersey lari. Adapun kostum lari ini dikirimkan ke alamat peserta beberapa hari sebelum lomba. 

Pada awalnya saya mendaftar pada nomor 10 KM. Namun, ketika paket seragam lari tiba di apartemen, ternyata saya teregistrasi di nomor 5 km. Tidak apa-apa. Ini adalah ajang bersejarah bagi saya. 

Persiapan pun saya lakukan. Selain aktif jalan kaki ke dan dari sekolah, setiap pagi saya rutin lari kecil minimal 2 km. Hal ini saya lakukan untuk membiasakan, kaki, betis, lutut, paha dan badan pada kondisi lari yang sebenarnya. Sesekali, di malam hari pun jika tak sibuk, saya menyempatkan diri lari kecil mengelilingi Sammu Park. 

10 orang guru dari Jejuseo Middle School juga ikut lomba ini. 2 guru spesialis olahraga ikut nomor 10 KM, sisanya di nomor 5 KM.

Lebih dari 5.000 peserta lomba lari yang ikut ajang marathon. Mereka berasal dari berbagai negara. Peserta asing terlihat hampir seribuan juga, tergambar dari panjangnya antrian ketika mendaftarkan paspor untuk mendapat cinderamata. 

Lonceng start dimulai pukul 09:00. Nomor full marathon dan half marathon memulai lomba terlebih dulu. 10 menit kemudian, disusul nomor 10 KM dan terakhir nomor 5 KM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun