Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sensasi Memetik dan Menikmati Langsung Jeruk Jeju di Odeung Gamgyul Orange Farm

4 November 2024   04:04 Diperbarui: 5 November 2024   07:20 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum memulai penjelajahan, pemilik kebun terlebih dulu memberikan tutorial cara memetik buah jeruk yang baik dan aman menggunakan gunting. Ia pun mengajarkan cara mengamankan kantong plastik agar tidak sobek selama berjalan-jalan di antara pohon jeruk.

Cusss.... segera mengarahkan langkah kaki ke tengah-tengah kebun mencari pohon jeruk yang berbuah lebat. Basahnya dedauanan jeruk karena hujan tak menghalangi langkah kaki saya.

Hampir semua pohon memberikan undangan untuk dikunjungi. Rata-rata tinggi pohon jeruk hanya 1-1,5 meter saja. Sangat memudahkan untuk memilih pohon dan memetik buahnya. 

Sesuai dengan temanya, memetik dan makan langsung di tempat, saya langsung mencoba beberapa buah jeruk segar. 

Petikan pertama dengan ukuran sebesar kepalan tangan saya masuk ke kantong plastik. Petikan kedua langsung saya belah dua dan meluncur ke mulut. Hmmm...manis dan segar. Benar-benar rasanya menyegarkan tenggorokan. Tak ada biji sama sekali. Selain itu tak ada rasa kecut. 

Satu buah jeruk Jeju ukuran normal hanya dua kali masuk di mulut saya. Memang sangat mudah di buka dan dikupas. Tak perlu ragu langsung memasukkan ke mulut karena bersih dan bebas pestisida.

Saya pun belajar mengemasi kulit-kulit jeruk untuk ditebar langsung di bawah pohon jeruk. Hal ini dimaksudkan untuk menjadikannya sebagai pupuk kompos.

Banyak buah jeruk yang bertebaran di bawah pohon karena jatuh dengan sendirinya efek terlalu masak. Baunya yang harum tercium.

Lebih dari satu jam saya berkeliling, memetik dan makan buah jeruk di kebun yang berukuran seluas lapangan bola. Tak ada nyamuk, lalat atau serangga berkeliaran. Tanah pun tidak becek sama sekali. Sepatu tetap bersih. Sangat nyaman berada di dalam kebun jeruk.

Setelah puas berkeliling, menjelang pukul 17:30, saya kembali ke tempat pengambilan karcis. Pemilik tertawa melihat saya yang basah kuyup keluar dari kebun jeruk. Ia bahkan sempat mengibaskan tangannya pada pakaian saya. Memang daun jeruk berselimutkan air setelah diguyur hujan selama 2 hari.

Ia memberi saya satu kantong plastik tambahan sebagai pengaman untuk satu kantong jeruk yang telah saya petik. Beratnya sekitar 2 kg. Rasa puas akan sensasi menikmati pengalaman langsung di kebun jeruk Jeju. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun