Kunci kemenangan Pecco Bagnaia di seri MotoGP Malaysia adalah pada strategi pemakaian ban. Bagnaia dan Ducati Lenovo Team memilih kombinasi ban slick soft-medium. Hal ini tepat karena mempertimbangkan cuaca panas di Sepang.Â
Bagnaia mampu melaju cepat hingga lebih separuh total lap dan mampu mencetak gap yang jauh dari Martin.
Sementara itu, Jorge Martin dan Prima Pramac Ducati Team memilih ban slick kombinasi medium-medium.Â
Kondisi perbedaan ban keduanya memang beresiko. Bagnaia bisa cepat kehilangan cengkeraman ban depan di lap-lap akhir yang akan membuatnya melambat. Kondisi sebaliknya terjadi pada motor Martin. Cengkeraman ban yang agak stabil bisa membuatnya mengejar selisih waktu.
Strategi berikutnya adalah, Pecco Bagnaia belajar dari kesalahannya di sesi Sprint Race. Ia tak membuat kesalahan sekecil pun di sesi balapan utama. Bahkan ia dengan brilian melakukanclassic overtaking berkali-kali meladeni Martin.
Selain itu, Bagnaia berhasil fokus pada balapan utama. Ia sukses menenangkan pikirannya akan tekanan mental setelah gagal di sprint race dan tertinggal 29 poin sebelum balapan utama.Â
Ketenangan dan kebiasaannya membalap dengan bersih berhasi membuahkan hasil juara.Â
Menarik untuk menunggu siapa juara dunia MotoGP tahun 2024 di seri terakhir, Barcelona.
Salam Olahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H