Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisi Positif Kemenangan Juventus di Kandang Udinese

3 November 2024   06:42 Diperbarui: 5 November 2024   08:06 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juventus akhirnya kembali lagi ke jalur kemenangan. Pada laga pekan ke-11 Serie A Liga Italia, Sabtu malam (2/11/2024) waktu Italia, Juventus bertandang ke Stadion Friuli menghadapi tuan rumah Udinese.

Juventus sukses membawa pulang tiga poin setelah menundukkan tuan rumah 0-2. Dua gol kemenangan Juventus tercipta di babak pertama.

Kesalahan penjaga gawang Udinese, Maduka Okoye, dalam mengantisipasi tendangan keras Khephren Thuram menghasilkan gol bunuh diri pada menit ke-19. Kiper timnas Nigeria kelahiran Jerman ini menjebol gawang sendiri setelah bola pantulan tendangan Thuram yang menerpa tiang gawang, bola rebound justru membentur punggungnya dan masuk ke gawang sendiri.

Juventus menambah keunggulan di menit ke-37. Kali ini, bek muda Juventus, Nicolo Savona yang menjebol gawang Maduka Okoye. Savona memanfaatkan bola rebound hasil tendangan keras Kenan Yildiz yang membentur tiang.

Kenan Yildiz masih dominan mengobrak-abrik pertahanan Udinese di babak kedua. Namun, tak ada gol tambahan dari kedua tim. 

Dusan Vlahovic masih gagal menjebol gawang ketika tendangan kerasnya masih ditepi Okoye di menit ke-69.

Udinese hampir memperkecil kedudukan di menit ke-83 lewat Lorenzo Lucca yang sundulannya masih membentur mistar gawang.

Peluang terakhir Juventus di menit ke-90 lewat Teun Koopmeiners masih mampu dihalau dengan kaki oleh Okoye.

Fans Juventus layak berterima kasih kepada penjaga gawang Michele Di Gregorio. Kiper utama Si Nyonya Tua ini tercatat dua kali melakukan penyelamatan gemilang, masing-masing sekali di babak pertama dan babak kedua.

Atas kemenangan ini, Juventus kembali merangsek ke posisi ketiga klasemen sementara. Pasukan Thiago Motta mengumpulkan 21 poin. Hasil dari 5 kali menang dan 6 kali imbang.

Beberapa sisi positif dari laga melawan Udinese bagi tim asuhan Motta.

Pertama, kontribusi para pemain muda sangat dominan. Mereka yang paling vital perannya adalah Nicolo Savona, Khephren Thuram, Andrea Cambiaso, Pierre Kalulu dan Kenan Yildiz.

Nicolo Savona dan Khephren Thuram tercatat sebagai dua latar belakang terjadinya gol Juventus.

Kedua, Teun Koopmeiners dan Pierre Kalulu kembali bermain sebagai starter. Koopmeiners kembali dari masa cedera dan Kalulu turun setelah istirahat melawan Parma.

Turunnya kedua pemain vital Juventus ini membuat kualitas pertahanan dan serangan Juventus meningkat. Khusus pertahanan, sedikit terhindar dari kekuatiran rawan jebol.

Ketiga, Juventus adalah satu-satunya tim yang masih belum terkalahkan di Serie A musim ini. Kondisi ini mirip dengan pencapaian Antonio Conte kala memulai tahun perdananya melatih Juventus, yang kemudian tak terkalahkan dalam satu musim. Masa itu pun mengawali kesuksesan Juventus menjuarai Liga Italia sembilan kali beruntun.

Keempat, pertahanan Juventus tidak kebobolan. Sebelumnya, Inter Milan menjebol gawang Michele Di Gregorio 4 kali pada laga yang berakhir imbang 4-4. Kemudian dijebol lagi 2 kali oleh Parma pada laga imbang 2-2.

Juventus mencatat 8 laga tanpa kebobolan di Serie A sejauh ini.

Ini artinya, ada konsep perbaikan di bagian pertahanan dari Thiago Motta. Sepeninggal bek Gleison Bremer yang cedera, pertahanan Juventus memang meninggalkan lubang.

Kelima, bek muda Italia, Nicolo Savona kini bisa mengambil peran Andrea Cambiaso. Sunbangan sebiji gol dari Savona melawan Udinese menandai peran ini.

Cambiaso sendiri sejauh ini lebih cenderung cocok di posisi gelandang sayap. Posisi yang sama ia dapatkan di timnas Italia.

Thiago Motta secara perlahan mulai bisa memanfaatkan ketersediaan pemain. Termasuk melibatkan pemain muda dari Juventus U-23, yakni Javier Gil Puche. Pemain bertahan masih belia, usia 18 tahun asal Spanyol ini dipanggil mengisi bangku cadangan meskipun tak sempat turun merumput.

Inkonsistensi dan kembang-kempis permainan Juventus perlu dituntaskan dengan segera oleh Thiago Motta dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun