Di sisi lain, ada hubungan komunikasi yang terganjal antara saudara ipar dari kedua pihak keluarga, makin menambah beban pikiran dalam suasana terasing di rumah keluarga sendiri.Â
Pikiran akan masakan dan rumput tetangga yang lebih enak dan hijau tak pelak datang mengganggu pikiran yang tengah galau.Â
Bersyukurlah jika kita berada di lingkungan yang berisi orang-orang yang bertanggung jawab atas keluarga. Kita bisa belajar banyak.Â
Oleh karenanya, dari sekian banyak faktor penyuluhan lahirnya lonely marriage, maka tentu saja dibutuhkan pemikiran yang bijak dari pasutri untuk tidak membiarkan situasi lonely marriage memecah perkawinan.
Artikel ini menggambarkan bagaimana saya pernah mengalaminya. Perkenalan singkat dengan calon istri dan langsung ke pelaminan memiliki ceritanya sendiri. Suka dan duka tak bisa terelakkan. Tetapi, itulah ikatan cinta yang wajib untuk diikuti alurnya.Â
Liburan singkat keluarga kecil, sekalipun belum memiliki buah hati perlu diprogramkan. Ambil waktu di akhir pekan setiap bulan atau setiap trimester jika memungkinkan untuk memberikan quality time pada kehidupan berumah tangga.Â
Komitmen ini harus disepakati bersama agar suasana mencairkan kebetulan bisa terwujud. Mungkin temanya bisa dikatakan honey moon kedua, ketiga, keempat, dstnya.Â
Sepakat lokasi tujuan yang memang menarik hati. Intinya, bisa berkomunikasi dan bahagia nantinya.
Jika ada masalah komunikasi dengan lingkup keluarga besar, maka secara perlahan libatkan pasangan untuk terlihat dalam kegiatan keluarga. Lambat laun, akan terjadi kehangatan di antara mereka satu sama lain.Â
Secara khusus bagi yang aktif di bidang keagamaan, mengapa tidak membiasakan pasangan untuk ikut ibadah bersama. Tak ada salahnya memecah kebuntuan dengan mengajak pasangan beribadah di gereja, misalnya.Â