Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Transformasi Hansi Flick dan Kewibawaan Lewandowski Mendukakan Bayern Munchen

24 Oktober 2024   13:11 Diperbarui: 24 Oktober 2024   13:13 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona, Hansi Flick. (Sumber: @FCBarcelona)

Barcelona berhasil melumat raksasa Bundesliga, Bayern Munchen di pertandingan ketiga babak penyisihan Liga Champions Eropa 2024. Bertanding di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Kamis dini hari WIB (24/20/2024), tim yang kini dilatih Hansi Flick menang besar dengan skor 4-1.

Barcelona berjaya lewat hattrick sang kapten, Raphael. Trigol pemain berusia 33 tahun asal Brasil diciptakannya pada menit ke-1, 45 dan 56. Satu gol lainnya dicetak striker gaek, Robert Lewandowski. Bayern sempat mengejutkan tuan rumah kala Harry Kane menyamakan skor 1-1 pada menit ke-18.

Dilihat dari skor akhir, rasanya tak sepadan untuk klub Bavaria jika dilihat dari nama besar dan komposisi pemain yang diturunkan pelatih Vincent Kompany. Dari 11 starting eleven, 9 diantaranya adalah pemain bintang sarat pengalaman. Demikian pula dengan 5 pemain penggantinya. 

Sementara di kubu tuan rumah, Flick menurunkan mayoritas pemain belia. Hanya Robert Lewandowski, Raphael, dan Inigo Martinez yang senior. Tentunya ada pertanyaan, kenapa Bayern Munich bisa sampai tak berdaya kala bertandang ke markas alternatif Barcelona itu.

Sosok pelatih, Hansi Flick adalah faktor pertama yang memicu kemenangan besar Barcelona. Ini adalah reuni beda kamar antara Flick dan Bayern. Bagaimanapun juga pelatih yang memiliki nama lengkap Hans Dieter Flick ini pernah menukangi FC Hollywood pada musim 2019-2021. 

Treble winners kedua sepanjang sejarah Bayern dipersembahkan Flick hingga pencapaian sextuple (enam gelar juara turnamen mayor dalam satu musim) pada tahun 2021. Jadi, singkatnya Flick kenal betul akan karakter dalam tubuh Die Roten.

Pelatih berusia 59 tahun kelahiran 24 Februari 1965 ini bersedia menukangi raksasa Catalan dengan motivasi tinggi yang dibawanya kala sukses memimpin Bayern. Terlebih, dalam skuadnya saat ini, ada sosok striker handalnya dulu di Bayern, Robert Lewandowski. 

Sebelum bersua mantan klub, Hansi Flick sudah mengalami cobaan di laga-laga awalnya bersama Barcelona. Di kompetisi Liga Champions, Los Cules sudah kalah sekali di laga perdana, kala takluk dari tuan rumah AS Monaco 2-1 (20/9/2024). 

Kondisi yang sama terjadi di kompetisi La Liga, Flick telah menelan kekalahan menyesakkan dari Osasuna 4-2 (28/9/2024). 

Belajar dari dua kekalahan beruntun dalam rentang waktu singkat tersebut, Flick secara perlahan melakukan transformasi dalam tubuh Barcelona. 

Para pemain belia Barcelona secara perlahan diberikan menit bermain sebagai starter mendampingi dua senior, Lewandowski dan kapten tim, Raphael.

Penguasaan bola ala tiki-taka hingga 70% juga bukanlah taktik murni dari Flick. Ia justru mencoba sepakbola efektif. Penguasaan bola seimbang dengan kualitas serangan dan penciptaan peluang.

Marc Casado, Fermin Lopez, Pedri Gonzalez, Lamine Yamal, Gavi, Ansu Fati, Pau Victor, Alejandro Balde, dan Pau Kubarsi secara bergantian mulai menjadi tulang punggun baru tim. 

Casado, Fermin Lopez dan Lamine Yamal menjadi pelayan untuk keempat gol Barcelona. Melihat fakta ini, Flick sepertinya telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk Barcelona. Calon bintang telah mulai digarapnya. Mirip ketika ia banyak memberikan jam terbang untuk Joshua Kimmich, Serge Gnabry dan Alphonso Davies di Bayern dulu.

Nah, meskipun didominasi para pemain muda, Barcelona justru menjadi raksasa di depan Bayern. Secara psikologis, memang wajar jika pemain Bayern sedikit tertekan. Di barisan penyerang Los Cules berdiri mantan pemain kesayangan Bavaria asal Polandia, Lewandowski.

Selebrasi dingin Robert Lewandowski usai bobol gawang Bayern Munchen. (Sumber: @FCBarcelona)
Selebrasi dingin Robert Lewandowski usai bobol gawang Bayern Munchen. (Sumber: @FCBarcelona)

Pemain bertinggi besar berusia 36 tahun ini sangat berwibawa kala memimpin serangan Bayern. Wibawa Lewandowski kemudian meruntuhkan tembok Bayern yang dipalang oleh Alphonso Davies, Kim Min-jae, Dayot Upamecano dan Raphael Guerreiro. 

Terbukti dengan satu gol emosional sumbangsih Lewandowski yang merontokkan kecemerlangan kiper senior timnas Jerman, Manuel Neuer.

Meskipun sedikit tersendat di awal musim bersama Barcelona, Flick tentunya kini mulai percaya diri untuk menegaskan bahwa kontraknya di Barcelona hingga pertengahan 2026 bisa memberikan hasil positif seperti yang ia telah lakukan di Bayern. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun