Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perkenalkan! Jajanan Kaki Lima Di Kota Jeju

19 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 19 Oktober 2024   18:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aneka kuliner ala kaki lima selalu menarik perhatian. Ke manapun kita pergi, entah cuma jalan-jalan, liburan atau tinggal sementara waktu di suatu tempat, jajanan kaki lima tak akan pernah luput dari salah satu daftar belanja. Variasi minuman lokal, kue hingga makanan senantiasa memberikan tantangan untuk dicicipi.

Jajanan kaki lima tidak hanya populer di Indonesia. Di Kota Jeju, Korea Selatan, terdapat juga jajanan kaki lima. 

Selama kurang lebih 2 bukan berada di Pulau Jeju, saya telah menemukan 4 penjual makanan ala kaki lima. Tiga penjual berdagang di sekitar pusat kota, Jeju Si. Dua di antaranya menjajakan kulinernya menggunakan emper restoran. Satunya lagi berjualan khas Indonesia, menggunakan mobil bak terbuka mini. 

Sementara satu gerak penjual kuliner kaki lima berikutnya di dekat Jejuseo Middle School. Tepatnya di perempatan menuju sekolah. 

Semua penjual makanan kaki lima ini beroperasi sejak sore hingga menjelang tengah malam. 

Dari keempat lokasi ini, ada satu yang paling menarik perhatian saya, yakni penjual yang menggunakan mobil bak terbuka. 

Ia selalu mangkal di samping toko terbesar ole-ole khas Pulau Jeju, My Gift Jeju, di sekitar Sammu-ro. Pembeli selalu antri tiap malam. 

Di atas bak terbuka dipasang atap portable dari terpal. Penjualnya meracik langsung adonan di depan pembeli, lalu memanggannya di atas cetakan. 

Hanya ada dua jenis kue kaki lima yang ia jual setiap malam. Dari bahan bakunya pun sederhana. Persis seperti martabak manis atau terang bulan di Indonesia. 

Dan memang rasanya tak jauh beda dengan terang bulan. Model pertama bernama kue Chrysantheum Bread. Dari namanya, model kuenya menyerupai bunga Chrysantheum. Perbedaan utamanya dengan terang bulan Indonesia adalah ukurannya kecil seukuran kue muffin. Isiannya coklat dicampur kacang yang ditumbuk kasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun