Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beberapa Faktor Pendukung YouTuber Asing Suka Membuat Konten di Indonesia

12 Oktober 2024   08:29 Diperbarui: 12 Oktober 2024   08:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Instagram thekristianhansen)

(Sumber: Instagram thekristianhansen)
(Sumber: Instagram thekristianhansen)

Oleh karena warga Indonesia itu ramah, maka mereka pun gemar dipotret. Semua kalangan umur dengan senang hati bersedia masuk kamera dan video. Bahkan gaya orang Indonesia unik, nyetrik dan penuh kelucuan. Inilah salah satu kemudahan konten kreator asing dalam bersosialisasi di setiap tempat yang mereka jumpai.

Berbeda ketika di luar negeri. Kita tak bebas mengambil foto dan video ketika ada warga setempat. Banyak negara yang sangat menjaga privasi. Demikianlah yang saya saksikan selama ada di Korea Selatan. Perlu meminta izin jika mengambil foto dan video yang memuat warga Korea di dalamnya.

Mudah Viral

YouTuber asing sangat mudah viral di Indonesia, baik dari sisi personalnya maupun kontennya. Orang asing khususnya dari Eropa dan Amerika seperti menjadi magnet tersendiri ketika berkunjung ke daerah. Tanpa mereka minta, warga pun sudah meminta untuk berswafoto.

Komunikasi bahasa ala kadarnya sesaat pun kadang menjadi ajang perkenalan akun media sosial, YouTube, Instagram, Facebook dan TikTok.

Jadi, follower dan subscriber seringkali ditemui langsung oleh konten kreator asing di daerah di mana ia singgah dan membuat konten.

Jarang Ada Pembatasan Drone dan Memotret

Salah satu hal yang membuat konten YouTube menarik adalah video yang diambil menggunakan drone. Pemandangan yang dipotret dari berbagai sisi dengan video mengalir tentunya menambah keeksotisan dari konten yang direkam menggunakan drone.

Nah, hampir semua tempat tujuan wisata di Indonesia tidak memiliki larangan atau batasan menerbangkan drone. Bahkan cenderung lebih bebas. Misalnya saja, semua jalur pendakian di Indonesia tak memiliki batasan penerbangan drone. 

Lalu, di Indonesia, konten kreator bebas berekspresi dengan kameranya. Potret apa saja dan di mana saja, bebas. Kondisi ini jelas memberikan daya tambah memaksimalkan konten bagi YouTuber.

Berbeda jika berada di luar negeri. Ada batasan menerbangkan drone. Seperti yang ada di Korea Selatan, khususnya di Pulau Jeju. Larangan menerbangkan drone ada di mana-mana, terutama pada objek vital, termasuk tempat wisata. Terkait dengan memotret pun ada batasannya, misalnya memotret satwa liar dan tanaman asli yang langka.

Biaya Murah

Biaya perjalanan secara keseluruhan masih murah di Indonesia. Baik dari sisi penginapan, makanan dan tarif transportasi darat. Hal yang sedikit membedakan dengan kondisi di luar negeri adalah di Indonesia hampir semua objek wisata berbayar, ada tarif masuk. Sementara di luar negeri justru sebaliknya, dominan free.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun