Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bahrain Kontra Indonesia Imbang, Serasa Dirampok Injury Time

11 Oktober 2024   01:44 Diperbarui: 11 Oktober 2024   05:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maarten Paes pada laga melawan Bahrain. (Sumber: Tangkapan layar SBS Sports)

Indonesia menahan imbang tuan rumah Bahrain pada laga babak kualifikasi ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertandingan ketiga di grup C yang digelar di Bahrain National Stadium, Kamis malam (10/10/2024), pasukan Merah Putih menyudahi laga dengan skor 2-2.

Tuan rumah Bahrain unggul terlebih dulu di menit ke-15 lewat gol M. Marhoon.

Ragnar Oratmangoen menyamakan skor 1-1 lewat golnya pada menit ke-45+3.

Pada babak kedua, Bahrain yang lebih banyak menekan pertahanan Jay Idzez cs dibuat terkejut setelah penyerang Garuda, Rafael Struick mencetak gol indah pada menit ke-74 dan membawa Indonesia memimpin dengan skor 1-2.

Bahrain terhindar dari kekalahan setelah Marhoon mencetak gol keduanya pada menit ke-90+9. Sebuah umpan di depan gawang Maarten Paes berhasil dia teruskan menjadi gol. Skor akhir 2-2.

Suporter Indonesia di Bahrain National Stadium. (Sumber: Tangkapan layar SBS Sports)
Suporter Indonesia di Bahrain National Stadium. (Sumber: Tangkapan layar SBS Sports)

Sebenarnya, Indonesia berada di ambang kemenangan. Sayang sekali, tambahan waktu babak kedua yang hanya 6 menit melorot hingga 9 menit. 

Di menit terakhir inilah, kemenangan yang sudah di depan mata, buyar seketika. Sekiranya wasit menutup laga pada menit ke-6 dan ke-7, kemenangan perdana Merah Putih ada di tangan. 

Serasa dirampok wasit di injury time. 

Melihat laga live ini, ada kecenderungan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf menunggu Bahrain mencetak gol baru meniup peluit panjang. Peluit pelanggaran pun lebih condong ke tuan rumah.

Beberapa keputusan wasit yang dikenal tegas ini pun banyak menguntungkan tuan rumah. Sebelum terjadinya gol Marhoon, VAR sempat berspekulasi  melihat potensi penalti tanpa pelanggaran yang jelas.

Tetap salut dengan keberhasilan Indonesia menahan seri Bahrain. Permainan kelas dunia sudah ditampilkan Jay Idzez dkk. 

Pada laga kali ini, taktik memanfaatkan peluang lebih baik. Terus digempur Bahrain hingga 24 kali tembakan, tetapi Indonesia bisa mencetak 2 gol dari hanya 5 peluang tembakan mematikan ke gawang lawan. Bahrain pun hanya sanggup melepaskan 5 tembakan ke pelukan Maarten Paes. 

Meskipun hanya meraih hasil imbang, tetapi peluang lolos ke Piala Dunia masih terbuka lebar. Laga berikutnya, Indonesia akan menghadapi Cina pada tanggal 15 Oktober 2024.

Indonesia masih belum terkalahkan dari tiga laga sejauh ini. Ketiga laga berakhir dengan imbang. 

Pasukan Shin Tae-yong untuk sementara berada di posisi kelima klasemen sementara. Sementara Bahrain di tempat keempat mengoleksi 4 poin.

Sejauh ini, hanya Jepang di grup C yang berpotensi lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Apalagi jika tim Samurai mampu mempertahankan skor keunggulan sementara atas Arab Saudi. Jika menang, Jepang kokoh di klasemen dengan 9 poin.

Adapun iim lainnya seperti Arab Saudi, Australia dan Bahrain baru mengumpulkan 4 poin. Melihat kondisi ini, peluang untuk masuk 4 besar klasemen dan bahkan peringkat kedua masih terbuka.

Dua tim teratas di grup C akan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Sementara peringkat ketiga dan keempat akan lanjut ke babak kualifikasi berikutnya.

Belajar pada laga melawan Bahrain, ke depan, pelatih Shin Tae-yong perlu memoles tingkat konsentrasi di barisan pertahanan agar tak kebobolan lagi di menit-menit akhir. Termasuk strategi pergantian pemain.

Kombinasi pemain diaspora dan lokal Indonesia sejauh ini sudah maksimal. Mental bertanding pun makin matang. 

Khusus pada laga-laga krusial seperti ini, para pemain harus sedikit lebih jeli dan profesional, terutama dalam aksi berebut bola dengan pain lawan agar tak rentan mendapat sanksi pelanggaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun