Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masalah Juventus Ketika Ditahan Imbang Cagliari

6 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 6 Oktober 2024   20:29 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekecewaan Dusan Vlahovic usai gagal cetak gol ke gawang Cagliari. (Sumber: REUTERS)

Kekhawatiran pelatih Juventus, Thiago Motta bahwa tamu mereka, Cagliari bisa merepotkan, akhirnya terbukti. Pada sesi jumpa pers beberapa jam sebelum laga Juventus kontra Cagliari, Motta berujar bahwa pasukan Davide Nicola sangat kuat, terutama dalam serangan balik. Juventus memang kaya determinasi dalam laga ini, tetapi kurang tajam dalam penyelesaian akhir. 

Ucapan Motta benar-benar terjadi. Juventus ditahan imbang Cagliari 1-1 pada lanjutan Serie A Liga Italia pekan ketujuh. Pada laga yang berlangsung di Juventus Stadium, Minggu (6/10/2024), Juventus unggul terlebih dulu di babak pertama.

Pada menit ke-12, Juventus mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Cagliari terbukti handball lewat tinjauan VAR. Dusan Vlahovic yang maju sebagai algojo, sukses melesakkan bola ke gawang Simone Scuffet.

Walaupun Juventus mendominasi laga ini hingga di atas 70% di babak pertama, tetapi tak ada tambahan gol. Samuel Mbangula, Teun Koopmeiners, Dusan Vlahovic dan Francisco Conceicao tak mampu mengonversi beberapa pelauang emas yang mereka miliki. Dari 12 upaya melesakkan peluang, hanya dua yang mengarah ke gawang lawan.

Pada babak kedua, pelatih Thiago Motta sedikit melakukan kesalahan dalam pergantian pemain. Secara khusus masuknya gelandang Douglas Luiz. Pemain asal Brasil yang memberikan penalti kepada RB Leipzig di laga Liga Champions, kembali melakukan hal yang sama melawan Cagliari. Jika penalti Leipzig terjadi karena Luiz melakukan handball, maka melawan Cagliari, ia melakukan tekel di dalam kotak penalti pada menit ke-85.

Gol penalti Razwan Marin. (Sumber: REUTERS)
Gol penalti Razwan Marin. (Sumber: REUTERS)

Alhasil, tinjauan wasit lewat VAR memberikan hadiah penalti untuk Cagliari. Pemain pengganti Razvan Marin yang menjadi eksekutor sukses menaklukkan Michele Di Gregorio pada menit ke-88. Skor imbang 1-1.

Malapetaka kemudian menimpa penyerang sayap belia Juventus, Francisco Conceicao. Semenit setelah Marin menyamakan skor, Jeventus mencoba melakukan penetrasi lewat Conceicao hingga ke dalam kotak penalti. Conceicao terjatuh, peluit berbunyi dan wasit langsung memberikan kartu merah untuk Conceicao karena sebelumnya ia telah menerima kartu kuning.

Keputusan wasit memang sedikit kontroversial. Dalam tayangan lambat, bek Cagliari terlihat mendorong Conceicao, tetapi wasit tidak bergeming dan tidak meminta tinjauan VAR. Kartu merah  tetap sah dan Juventus bermain dengan 10 pemain.

Semangat grinta yang tengah digaungkan untuk Juventus minggu ini seketika mendapatkan cobaan berat. Juventus masih menguasai laga meskipun hanya 10 pemain pada 8 menit injury time babak kedua. Beberapa peluang masih tercipta.

Kekecewaan Dusan Vlahovic usai gagal cetak gol ke gawang Cagliari. (Sumber: REUTERS)
Kekecewaan Dusan Vlahovic usai gagal cetak gol ke gawang Cagliari. (Sumber: REUTERS)

Dusan Vlahovic bahkan membuang dua peluang emas. Peluang pertama didapatkan di awal babak kedua ketika pergerakan brilian Conceicao mampu meneruskan umpan kepada Vlahovic. lalu peluang kedua ketika ia dalam posisi berhadapan satu lawan satu dengan kiper, tendangannya masih menyamping. 

Penampilan kiper Cagliari, Simone Scuffet juga layak diapresiasi. Ia beberapa kali menepis peluang emas Juventus.

Hasil imbang ini tentunya sangat merugikan Juventus. Terlihat pula bahwa tanpa Gleison Bremer, pertahanan Juventus sedikit rapuh. Pierre Kalulu tak mampu membendung serangan lawan sendirian di jantung pertahanan La Vecchia Signora.

Razvan Marin tercatat sebagai pemain pertama yang sukses merobek keperawanan gawang Juventus di Serie A musim ini. 

Untuk sementara, Juventus masih di peringkat ketiga klasemen sementara dengan 11 poin. Namun, posisi ini rawan tergeser jika AC Milan bisa meraih poin penuh di kandang Fiorentina.

Ujian berat akan dihadapi Juventus pada laga selanjutnya menghadapi Lazio. Bek Gleison Bremer absen jangka panjang, Nico Gonzalez masih cedera dan Francisco Conceicao absen karena kartu merah. Kejeniusan Thiago Motta kembali ditunggu mengingat terbatasnya stok pemain. 

Jeda internasional minggu depan akan menjadi waktu terbaik bagi Thiago Motta untuk memperbaiki kondisi skuadnya.  Baik masalah ketajaman striker maupun terbatasnya stok pemain. Salah satu solusi terbaik Motta adalah memaksimalkan para pemain Juventus U-23.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun