Masalah teknis tunggangan Ducati terlihat menimpa Bastianini. Motornya sedikit kehilangan power.
Maveric Vinales harus terhenti setelah terjatuh pada lap ke-11.
Pada 11 lap tersisa, persaingan sengit hampir saja terjadi antara Marc Marquez dengan Bastianini. Marquez sempat melebar dan keluar lintasan di turn 1. Beruntung ia mampu menjaga jaraknya kembali dari kejaran Bastianini.
Memasuki dua lap tersisa, Martin masih berusaha keras mengejar Bagnaia. Namun, Bagnaia yang kali ini tampil tanpa cela, sukses  menjaga kestabilan tunggangannya dan menyentuh garis finish sebagai juara.
Marc Marquez yang tertinggal cukup jauh dari Martin menyudahi balapan di posisi ketiga.
Kunci kesuksesan Pecco Bagnaia di Twin Ring Motegi adalah stabilnya kondisi motor tunggangannya. Baik dari sisi mesin, kopling dan pemilihan ban. Selain itu, Bagnaia mampu mengontrol waktu dan limit dengan sangat baik.
Hal ini terbukti dari data kecepatan metronomik Bagnaia yang terkontrol dengan baik mulai dari start lomba. Sejak lap kedua, kecepatan Bagnaia selalu berputar di 1:44 hingga 1:45.Â
Kondisi ini membuatnya tampil stabil di depan menjaga jarak dari kejaran pesaingnya hingga menuntaskan lomba sebagai peraih podium pertama.
Persaingan ketat perebutan juara dunia masih akan terus terjadi pada 4 seri tersisa, yakni Australia, Thailand, Malaysia dan Valencia.
Masih tersisa 148 poin maksimal yang akan diperebutkan Martin, Bagnaia, Bastianini dan Marquez.Â