Hasil galian tidak ditumpuk di bahu jalan. Tersedia kotak dari terpal dengan pegangan seperti keranjang untuk menampung. Material lain seperti sirtu dan pasir juga menggunakan wadah ini.
Pada pekerjaan perbaikan pipa saluran air, setiap galian dalam jarak 20 meter, langsung diselesaikan. Artinya, jalan dibongkar sedalam kira-kira  1,5 meter, pipa lama dibongkar, dipasang yang baru, lalu langsung ditimbun dengan tanah galian, diratakan dengan pasir batu (sirtu), mesin walas memadatkan dan terakhir ditutup dengan aspal.
Oya, setiap galian baru yang tidak langsung diaspal hari itu, akan ditutup dengan terpal tebal. Sehingga, kendaraan dan penjalankaki langsung bisa memanfaatkannya.
Pada ruas jalan Singwang-ro yang ada di depan apartemen tempat saya tinggal, perbaikan jalan seolah secepat mata berkedip saja. Jalan bergelombang yang dibongkar langsung mulus sore itu juga. Luar biasanya, langsung dicat pada bagian penyeberangan pejalan kaki.
Kok bisa secepat dan seefisien itu ya? Para pekerja tidak menggunakan robot atau teknologi canggih dan semacamnya. Hanya 1 excavator mini, walas mini dan dampak truck kecil.
Barangkali para pekerja ini memang profesional. Bukan memikirkan tentang nilai proyeknya. Sehingga sangat cepat dan tuntas maksimal.
Pagi ini pun saya masih terkesima melihat pekerjaan serupa di jalan lingkar Sammu Park. Jalan berupa lorong selebar 4 meter seolah tak mengganggu para pengguna jalan.Â
Jalan dibongkar, pipa dipasang, ditimbulkan dan langsung diaspal. Puluhan mobil yang terparkir disekitarnya pun tak terganggu. Usai diaspal, mobil kembali diparkir. Adapun bagian yang akan dibongkar, pemilik kendaraan pindah sejenak secara teratur.Â
Hasilnya, dalam 4 jam, jalan sepanjang 100 meter selesai diperbaiki dan kembali mulus seperti sedia kala. Akses lalu lintas tetap lancar.
Hingga saat ini, pekerjaan masih berjalan di jalan menuju bandara Internasional Jeju. Saya tidak bisa mengambil gambar pekerja karena menjaga privasi.