Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Frozen Food Ikan dan Daging, Solusi Makanan Bergizi Di Pulau Jeju

30 September 2024   10:45 Diperbarui: 30 September 2024   16:57 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ragam Frozen Food di Martro. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Makanan bergizi baik dalam bentuk frozen food (makanan beku) bisa menjadi pilihan ketika tidak ingin repot memasak. Selain itu, frozen food juga bisa dimanfaatkan sebagai pilihan cepat manakala tidak banyak waktu untuk memasak.

Dalam perjalanan saya ke kota Jeju, Pulau Jeju, Korea Selatan, pilihan untuk mengonsumsi frozen food akhirnya saya tempuh. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan akses untuk mengelola bahan makanan segar dari pasar tradisional dan pusat perbelanjaan. 

Menjalankan tugas pokok di sekolah pada program Pertukaran Guru Asia Pasifik tentunya menguras banyak tenaga dan waktu. Masuk pagi jam 8 dan pulang pukul 16:30. Tiba di apartemen menjelang pukul 18:00 petang. 

Waktu luang untuk memasak hanya di hari Sabtu dan Minggu serta hari libur. Itupun jika tidak ada jadwal kegiatan tambahan di luar jam sekolah yang dikenal dengan istilah Outside Activities (Education Related).

Kegiatan fisik banyak saya lakoni setiap hari, yakni berupa aktif jalan kaki. Rata-rata, lebih dari 10 ribu langkah saya produksi setiap hari. Hari kerja 5 hari dan akhir pekan sama saja. 

Pilihan bijak saya agar nutrisi untuk badan tetap terpenuhi adalah konsumsi frozen food ini sebagai pendamping nasi. 

Alasan lain saya memanfaatkan frozen food adalah untuk mengurangi produksi sampah berupa sisa makanan dan limbah bahan baku makanan. Seperti yang sudah saya tuliskan pada beberapa artikel sebelumnya bahwa membuang sampah sisa makanan di Korea Selatan itu berbayar.

Frozen food dari udang di Martro. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Frozen food dari udang di Martro. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Nah, jenis frozen food yang saya pilih adalah sejenis ikan tenggiri (tanpa tulang), ikan tuna (tanpa tulang), udang, gurita, ayam (tanpa tulang) dan daging (tanpa tulang). Selain itu, ada jenis bulgogi, ham dan beberapa olahan daging lainnya yang siap digoreng atau dipanggang. Sumber protein dari ikan dan hewan ini cenderung agak murah di kota Jeju. Mungkin karena sumber bahan bakunya banyak.

Untuk kategori sayuran, saya meilih kubis dan sawi putih. Kedua sayuran ini sebenarnya bukan frozen, hanya dimasukkan di lemari pendingin saja. Tetapi saya mengikuti metode warga kota Jeju bagaimana membuat sayuran dan buah bisa bertahan lama. Saya membungkusnya dengan plastik atau memasukkannya ke dalam wadah yang sudah tersedia banyak di Martro, Lotte Mart dan Daiso.

Frozen food tersedia banyak di gerai Lotte Mart dan Martro Supermarket. Selain itu, terdapat juga di sejumlah toko yang khusus menyediakan jenis makanan beku. Mempertimbangkan harga yang relatif terjangkau, maka pilihan tempat belanja saya hanya di Martro Supermarket.

Untuk ikan tanpa tulang, saya memasaknya dengan cara tumis kering. Bumbunya sederhana saja, berupa bawang putih cincang, bawang merah, daun bawang dan cabai mentah. 

Cabai cukup diiris halus saja. Bumbu halusnya adalah sedikit bubuk kunyit kering dan cayenne pepper (khas bumbu masak Korea). Saya tak sempat pakai bubuk lada/merica, belum sempat beli (cenderung mahal juga).

Ikan terlebih dulu saya goreng dengan sedikit minyak goreng (bahan 100% kedelai) hingga aromanya muncul dan daging berubah kuning keemasan. Lalu, daging ikan disuir-suir.

Setelahnya, bawang putih dan bawang merah ditumis hingga harum. Masukkan irisan cabai dan daun bawang. Aduk-aduk hingga tercampur rata. 

Selanjutnya masukkan ikan yang telah disuir. Tambahkan sedikit bubuk kunyit. Cayenne pepper ditambahkan sesuai selera. Jika menginginkan rasa pedas bisa ditambahkan hingga campuran bawang dan ikan mulai berwarna kemerahan. 

Semua bahan diaduk perlahan di atas api kompor kecil. Tambahkan garam dan penyedap rasa secukupnya. Bisa menggunakan gula pasir sedikit.

Ketika aroma wangi perpaduan bawang, cabai dan daging ikan yang ditumis sudah tercium, tandanya lauk telah matang dan siap disantap.

Inilah salah satu menu sederhana saya dari frozen food  bahan baku ikan yang sering saya masak dan jadikan lauk buat bekal makan siang di sekolah. Lauknya cenderung kering dan tak terlalu mengandung minyak. 

Sementara untuk frozen food berbahan baku daging, saya biasa memasaknya dalam bentuk sup dicampur dengan kubis, wortel dan sawi putih. 

Musim gugur yang mulai melanda Pulau Jeju membuat cuaca juga cenderung dingin. Sehingga, sup panas bisa menjadi penghangat badan saya. 

Cayenne pepper tetap menjadi bumbu andalan  untuk mendapatkan sensasi "hot" dari kuah sup. Tinggal saya taburi bawang goreng pedas khas Indonesia yang telah saya beli di toko World Food (Asian Market) beberapa waktu yang lalu. 

Ragam Frozen Food di Martro. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ragam Frozen Food di Martro. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Banyaknya pilihan frozen food di Korea Selatan, tetap menuntut ketelitian saat membeli. Khususnya bahan baku untuk makanan halal bagi warga Muslim. 

Hanya olahan dari ikan segar, daging sapi segar dan ayam segar saja yang menunjukkan bahan baku halal. Sementara untuk yang sudah diolah menjadi frozen food siap masak, biasanya sudah mengandung pork, bacon dan sejenisnya.

Aplikasi penerjemah bahasa Korea seperti Google Lens dan Papago wajib dimanfaatkan saat berbelanja forzen food di Korea Selatan, khususnya di kota Jeju.

Jadi, frozen food, kini banyak membantu saya dalam memenuhi nutrisi harian selama berkatifitas di Pulau Jeju. Sebuah pengalaman yang jarang sekali saya lakukan di Indonesia selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun