Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Frozen Food Ikan dan Daging, Solusi Makanan Bergizi Di Pulau Jeju

30 September 2024   10:45 Diperbarui: 30 September 2024   10:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka ragam olahan frozen food di Korea. (Sumber: Diolah dari The Korea Times)

Untuk ikan tanpa tulang, saya memasaknya dengan cara tumis kering. Bumbunya sederhana saja, berupa bawang putih cincang, bawang merah, daun bawang dan cabai mentah. Cabai cukup diiris halus saja. Bumbu halusnya adalah sedikit bubuk kunyit kering dan cayenne pepper (khas bumbu masak Korea). Saya tak sempat pakai bubuk lada/merica, belum sempat beli (cenderung mahal juga).

Ikan terlebih dulu saya goreng dengan sedikit minyak goreng (bahan 100% kedelai) hingga aromanya muncul dan daging berubah kuning keemasan. Lalu, daging ikan disuir-suir.

Setelahnya, bawang putih dan bawang merah ditumis hingga harum. Masukkan irisan cabai dan daun bawang. Aduk-aduk hingga tercampur rata. Selanjutnya masukkan ikan yang telah disuir. Tambahkan sedikit bubuk kunyit. Cayenne pepper ditambahkan sesuai selera. Jika menginginkan rasa pedas bisa ditambahkan hingga campuran bawang dan ikan mulai berwarna kemerahan. Semua bahan diaduk perlahan di atas api kompor kecil. Tambahkan garam dan penyedap rasa secukupnya. Bisa menggunakan gula pasir sedikit.

Ketika aroma wangi perpaduan bawang, cabai dan daging ikan yang ditumis sudah tercium, tandanya lauk telah matang dan siap disantap.

Inilah salah satu menu sederhana saya dari frozen food  bahan baku ikan yang sering saya masak dan jadikan lauk buat bekal makan siang di sekolah. Lauknya cenderung kering dan tak terlalu mengandung minyak. 

Sementara untuk frozen food berbahan baku daging, saya biasa memasaknya dalam bentuk sup dicampur dengan kubis, wortel dan sawi putih. Musim gugur yang mulai melanda Pulau Jeju membuat cuaca juga cenderung dingin. Sehingga, sup panas bisa menjadi penghangat badan saya. Cayenne pepper tetap menjadi bumbu andalan  untuk mendapatkan sensasi "hot" dari kuah sup. Tinggal saya taburi bawang goreng pedas khas Indonesia yang telah saya beli di toko World Food (Asian Market) beberapa waktu yang lalu. 

Banyaknya pilihan frozen food di Korea Selatan, tetap menuntut ketelitian saat membeli. Khususnya bahan baku untuk makanan halal bagi warga Muslim. Hanya olahan dari ikan segar, daging sapi segar dan ayam segar saja yang menunjukkan bahan baku halal. Sementara untuk yang sudah diolah menjadi frozen food siap masak, biasanya sudah mengandung pork, bacon dan sejenisnya.

Aplikasi penerjemah bahasa Korea seperti Google Lens dan Papago wajib dimanfaatkan saat berbelanja forzen food di Korea Selatan, khususnya di kota Jeju.

Jadi, frozen food, kini banyak membantu saya dalam memenuhi nutrisi harian selama berkatifitas di Pulau Jeju. Sebuah pengalaman yang jarang sekali saya lakukan di Indonesia selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun