Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berhentilah Melawak, Erik Ten Hag! Pertahanan Kanan MU Keropos!

30 September 2024   07:51 Diperbarui: 30 September 2024   09:13 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Manchester United. Erik Ten Hag. (Sumber: Stake via @KobbeeMainoo)

Theater of Dreams, Old Trafford kembali tertunduk lesu menanggung malu. Pada lanjutan pekan ke-6 Liga Primer Inggris musim 2024-2025, Minggu malam waktu setempat (29/9/2024), Manchester United takluk dari tamunya Tottenham Hotspurs. Tidak tanggung-tanggung The Red Devils keok 0-3 dari The Lily Whites.

Diunggulkan sebagai tuan rumah, MU justru tak berdaya menghadapi tipikal permainan menyerang Spurs. Laga baru berjalan 3 menit, Andre Onana sudah memungut bola dari gawangnya. 

Penetrasi bek tengah Spurs asal Belanda, Micky van de Ven ke dalam kotak penalti MU berhasil dituntaskan menjadi gol oleh Brennan Johnson. Penyerang sayap timnas Wales ini berdiri bebas di depan gawang Onana yang kosong, tanpa kawalan, ia langsung menyodok umpan van de Ven.  

Kesalahan elementer pertahanan MU sangat jelas. Bahkan bisa dikatakan sangat buruk. Bek kanan Diogo Dalot dan gelandang bertahan, Manuel Ugarte tertinggal sangat jauh dari pergerakan Johnson. Alhasil keduanya hanya menonton aksi Johnson merobek gawang Onana yang terlanjur kosong.

Kebobolan di menit-menit awal laga, sebenarnya tak membuat mental bertanding punggawa Theater of Dreams down. 

Pasukan Erik Ten Hag berupaya membalas gol Spurs. Tetapi, sebuah kombinasi apik dari Alejandro Garnacho, Bruno Fernandes, Kobbie Mainoo dan Joshua Zirkzee belum berhasil menjebol gawang Spurs yang dikawal kiper asal Italia, Guglielmo Vicario. Tendangan Zirkzee bisa ditangkap dengan baik oleh Vicario.

Alejandro Garnacho juga memiliki peluang emas. Hanya saja tendangan first time-nya menyambut umpan Marcus Rashford menerpa tiang gawang Spurs.

Timo Werner hampir saja menambah keunggulan Spurs lewat sebuah serangan balik. Pergerakan luwes Dejan Kulusevski mampu memberikan umpan kepada Werner. Beruntung, Onana tampil sigap menghalau bola dalam posisi satu lawan satu.

Apes bagi MU ketika kapten Bruno Fernandes harus mandi lebih awal. Tekel kerasnya kepada James Maddison berbuah kartu merah langsung di menit ke-42. 

Minus jangkar permainan, MU kemudian menjadi bulan-bulanan pasukan Ange Postecoglou di babak kedua.

Spurs menambah gol kedua lewat Dejan Kulusevski pada menit ke-47. Lagi-lagi ruang pertahanan kanan MU yang dipenetrasi oleh Brennan Johnson. Umpan matangnya disambut dengan sepakan indah Kulusevski yang merobek gawang Onana.

Pemain pengganti, Casemiro sempat memberikan peluang. Tetapi tendangan kerasnya menyusur tanah masih melebar tipis dari gawang Vicario.

Dominic Solanke kemudian menutup pesta gol Spurs lewat sontekan pelannya memanfaatkan umpan sundulan Pape Matar Sarr pada menit ke-77. Gol ini berawal dari sepak pojok. Kembali lagi, ruang pertahanan bagian kanan MU keropos. 

Alhasil, atas kekalahan menyesakkan dari Spurs, MU kini terjerembab ke posisi ke-12 klasemen sementara dengan koleksi hanya 7 poin. Makin menyedihkan lagi, tim yang boleh dikatakan bertabur bintang ini hanya mampu membuat 5 gol dan sudah kebobolan 8 kali.

Dalam 6 laga pembuka Premier League, Erik Ten Hag hanya mampu membawa anak asuhnya menang dua kali, yakni menang tipis 1-0 atas Fulham dan sekali menang di laga away ketika mengalahkan Southampton 0-3. Sisanya imbang kacamata dengan Crystal Palace dan takluk tiga kali, masing-masing dari Brighton (2-1), Liverpool (0-3) dan terakhir Spurs (0-3). Dua kekalahan terakhir tentunya sangat memalukan untuk publik Old Trafford. Kalah serupa 0-3 dan tak mampu membuat gol. 

Titik lemah MU di bagian sayap dan bek kanan. Semua gol lawan ke gawang MU pada tiga kekalahan di liga berawal dari pos yang diisi oleh Diogo Dalot dan Lisandro Martinez. 

Danny Welbeck, Joao Pedro, Trent Alexander Arnold, Luis Diaz dan Mohammed Salah sebenarnya sudah memberikan lampu kuning untuk sisi kanan pertahanan tim Erik Ten Hag. Namun, tak ada perubahan atau tindakan yang diambil pelatih berkepala plontos asal Belanda untuk memperbaiki kualitas pertahanan di posisi tersebut.  

Ketika menghadapi Spurs, posisi inilah yang selalu dijadikan alur serangan. Beberapa kali Brennan Johnson dan Dejan Kulusevski lolos dengan leluasa. Tak ada salahnya, para pemain muda dari akademi MU di posisi bek kanan ini diberi kesempatan sebagai starter. Barangkali dengan usia muda dan percaya diri yang masih terjaga, pemain muda bisa berkontribusi positif.

MU sebenarnya punya stok bek kanan yang bisa menjadi pelapis Dalot, yakni Noussair Mazraoui. Hanya saja, bek kanan berusia 26 tahun asal Maroko yang didatangkan dari Bayern Munchen ini justru dimainkan sebagai bek kiri. Maka terjadilah ketergantungan kepada Dalot.

Beberapa gelandang sering dimainkan Ten Hag sebagai sayap kanan seperti Anthony, Mainoo, Ugarte, Rashford dan Christian Eriksen dengan harapan bisa membantu Dalot. Namun, fakta di lapangan bahwa para pemain gelandang ini lebih cenderung maju menyerang dan melupakan pertahanan. 

Jika posisi bek kanan yang keropos ini tak segera diperbaiki Erik Ten Hag, hasil minor masih akan selalu dialami Manchester United. Jadi, berhentilah melawak, Erik Ten Hag!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun