Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hasil Refleksi Motta, Juventus Kembali Cetak Gol dan Menang di Serie A

29 September 2024   05:54 Diperbarui: 29 September 2024   08:08 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksperimen dilakukan oleh Motta di lini belakang. Bek muda Jonas Rouhi dipasang sebagai starter mendampingi, Bremer, Pierre Kalulu dan Danilo. Lalu, Nicolo Fagioli juga mengisi starting eleven menggantikan Manuel Locatelli. 

Pola 4-2-3-1 yang diterapkan Motta selama ini memang kurang agresif. Biasanya, hanya bek Andrea Cambiaso, gelandang bertahan Weston McKennie dan gelandang sayap Teun Koopmeiners yang banyak naik mengancam pertahanan lawan. Pola ini juga masih tidak efektif di babak pertama melawan Genoa.

Memasuki babak kedua, formasi mengalami perubahan dan cenderung ke 4-3-3. Teun Koopmeiners dan Kenan Yildiz terlihat lebih leluasa karena bisa berdekatan dengan Dusan Vlahovic di depan. 

Konsep ini terbukti efektif. Koopmeiners lebih banyak membuka serangan. Dan terciptalah dia gol Juventus dalam tempo 8 menit. 

Kemudian, masuknya Francisco Conceicao yang berposisi sebagai penyerang menggantikan Nivo Gonzalez pada menit ke-62 dan mengubah pola menjadi 4-4-2 sedikit banyak meningkatkan efektifitas permainan Juventus. 

Mungkin dua pola ini yang sesekali wajib diterapkan Thiago Motta sejak babak pertama, sehingga bisa memberikan ruang bagi Dusan Vlahovic di lini depan.

Pada laga melawan Genoa, catatan apik Juventus juga kembali berlanjut. Clean sheet kembali ditorehkan. Duet penjaga gawang Michele Di Gregorio dan Mattia Perin mampu menjaga gawangnya dengan maksimal dari gempuran lawan. Ya, gawang Juventus masih perawan. Dari 6 laga di Serie A musim ini, Juventus berhasil mencetak gol dan tanpa kebobolan. 

Sejauh ini, hanya Juventus yang gawangnya masih perawan di Serie A. Tugas Motta selanjutnya adalah meracik strategi agar ketajaman gelandang serang dan barisan penyerang bisa maksimal. 

Francisco Conceicao dan Dusan Vlahovic, duet striker pencetak gol ke gawang Genoa. (Sumber: Diolah dari REUTERS)
Francisco Conceicao dan Dusan Vlahovic, duet striker pencetak gol ke gawang Genoa. (Sumber: Diolah dari REUTERS)

Dilihat dari permainan secara tim, anak asuh Thiago Motta memang bermain kompak. Filosofi Motta adalah bertahan bersama dan membangun serangan bersama-sama. Kolektifitas permainan sudah nyaman, tinggal memperbaiki potensi membuat puang dan mencetak gol. 

Kembali ke juru gedor utamaJuventus, Dusan Vlahovic, yang mengalami tekanan berat dari fans karena mandul di tiga laga terakhir juga telah mengembalikan ketajamannya. Brace-nya ke gawang Genoa kini menempatkannya memimpin daftar pencetak gol terbanyak sementara dengan jumlah 4 gol. Vlahovic bertengger bersama Christian Pulisic (AC Milan) dan Marcus Thuram (Inter Milan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun