Berdasarkan kondisi ini, saya dan rekan kerja akhirnya memilih memasak di apartemen. Selain bisa menghemat living expenses, tentunya kami ingin memasak makanan lokal Indonesia dan sesekali mencoba memasak makanan lokal Korea Selatan.
Untuk belanja kebutuhan dapur, sudah beberapa kali kami berbelanja di Lotte Mart dan pasar.Â
Namun, harga-harga masih cenderung mahal dan pilihan terbatas. Sayuran yang mendominasi adalah sawi putih, kol, pakcoy, terung, jagung manis dan aneka dedaunan untuk salad.
Hingga pada akhirnya, kami menemukan Martro. Lokasinya sanata strategis, tepat di depan Jejuseo Middle School.Â
Martro memiliki tagline keren di depan gedung, "Low Price High Quality, Open 24 Hours." Pilihan berbelanja di sini sangat tepat. Harga-harga terjangkau.Â
Misalnya, jika di Lotte Mart, harga beras termurah per kilogram jika dirupiahkan berkisar antara Rp 72.000 - Rp 78.000. Sementara di Martro, saya bisa menemukan harga termurah Rp 50.000 per kilogram.Â
Ini pun bukanlah sekelas beras Bulog atau raskin di Indonesia. Tetapi beras kelas premium, pulen, bersih dan memiliki aroma wangi menyerupai bersa pandan wangi di Indonesia. Satu lagi, beras di kota Jeju tidak mudah rusak, apalagi memiliki kutu beras.
Di Martro, hampir semua kebutuhan rumah tangga tersedia. Mulai dari pintu masuk, langsung disambut dengan gerai roti, buah-buahan, sayuran, kimchi, aneka bumbu dapur, daging, ikan, dll.
Berbelanja di Martro butuh kesabaran dan ketelitian. Kesabaran untuk meneliti nama produk dan bahan baku.Â
Khusus bagi rekan saya yang Muslim, ia wajib menggunakan Google Lens untuk menerjemahkan nama produk kemasan dan bahan bakunya. Banyak produk makanan, snack dan minuman masuk kategori non-halal.