Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Noraba Ramen, Restoran Unik dan Instagramable di Kota Jeju

23 September 2024   09:45 Diperbarui: 23 September 2024   09:55 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka Seafood dalam satu kuali dimasak dengan mie khas Korea. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Apakah pernah mendengar Noraba? Ketika ditawarkan oelh rekan saya sebagai lokasi makan siang, saya masih belum tertarik. Saya hanya sebatas menyetujui, yang penting makan.

Selanjutnya, saya mencoba mencari informasinya di internet dan Naver Map. Ternyata, kata Noraba sangat populer. 

Dari Osulloc Tea Museum kami kembali ke kota Jeju menempuh jarak sekitar 27 km dalam durasi 55 menit. Perjalanan ke Noraba harus kami tempuh dengan tiga kali ganti bus. Adapun rekan kami para ibu guru memilih naik taksi di perhentian bus ketiga. 

Hujan lebat diserti angin kencang melanda kami sepanjang perjalanan dari Seogwipo ke kota Jeju hingga ke Noraba Ramen.

Noraba Ramen adalah salah satu restoran yang sangat populer di Pulau Jeju. Lokasinya sangat strategis di dekat dari Gueom Port dan Gueom Fishing Village Seafood. Alamat lengkapnya di di Aewol-eup, Jeju-si, Jeju-do.

Ruang makan unik kedua Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ruang makan unik kedua Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Noraba Ramen sangat unik. mau disebut restoran, lokasinya minimalis dan cenderung sempit. Namun, pengunjung selalu antri. Sebagian besar pengunjung adalah anak muda Korea. Hanya beberapa saja yang merupakan orang tua. 

Pengunjung rata-rata datang berpasangan. Jika dua bangunan mini restoran Noraba penuh, maka pengunjung bisa duduk santai di salah satu bangunan kecil di bagian belakang. Tempatnya sejuk dan nyaman. Jika tidak hujan ketika kami datang, sangat nyaman duduk menunggu di gazebo yang ada di taman atau mengambil dokumentasi di depan restoran.

Makan siang di Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Makan siang di Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berjalan kaki lebih 10 ribu langkah di Osulloc Tea Museum disertai siraman hujan telah membuat perut kami kelaparan. Sementara itu, rekan-rekan saya dominan Muslim. Tentunya hal ini membuat kami wajib selektif dalam memilih dan menentukan lokasi makan. 

Di Osulloc Tea Museum, sebenarnya tersedia banyak tempat santai dan menikmati makanan berupa cake. Tetapi harganya tak bersahabat dengan isi dompet. Maklum, kami adalah rombongan guru Indonesia dengan status turis backpaker menjelajahi Pulau Jeju.

Rekan kami, ibu Fitrah yang sedikit fasih berbahasa Korea dan mahir memanfaatkan aplikasi Papago, menjadi tour guide dadakan kami untuk tiba di Noraba ini. Berbekal informasi dari postingan di Instagram, website dan Naver Map. 

Rencana makan siang di Noraba Ramen ini tak ada dalam list itenary kami. 

Aneka Seafood dalam satu kuali dimasak dengan mie khas Korea. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Aneka Seafood dalam satu kuali dimasak dengan mie khas Korea. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kami memesan menu makanan berdasarkan kemampuan budget di dompet. Tentu saja, Noraba Ramen terkenal karena harga murah dan makanan berkualitas. Untuk satu kuali ramen berisi tiram, kerang, kepiting, udang, gurita, sawi putih dilengkapi kuah pedas hanya dihargai 10.000 Krw atau sekitar Rp 120.000. Ini sudah termasuk semangkuk nasi pulen hangat. 

Rekan-rekan yang lain memesan olahan makanan dengan dominasi nasi, telur mata sapi, kimchi, dll seharga 5.800 Krw.

Semua olahan seafood sangat segar. Sensasi makin lengkap karena dimakan langsung dari kuali yang masih panas.

Saya yang terbiasa makan banyak, justru tak mampu menghabiskan satu porsi seafood di Noraba. Jujur, saya kali ini menyerah. Level pedas makanan Korea pun baru saya temukan di sini. Ditambah kuah yang panas dalam panci yang langsung diangkat dari kompor, wah makin sempurnalah sensasi "hot" di Noraba Ramen.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sebenarnya, Noraba Ramen ini sangat kecil jika ditinjau dari ukuran dua bangunan mini sebagai restorannya. Di setiap bangunan, hanya ada sekitar 6 meja makan. Lorong-lorongnya pun cukup sempit. Kami sesekali harus berdesakan dengan pengunjung lain hanya untuk mengambil sumpit, sendok, acar lobak dan air minum.

Namun, suasana inilah barangkali yang turut memberikan sensasi makan di Noraba Ramen. 

Pemandangan di depan Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan di depan Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pemandangan laut biru yang bersih menjadi sajian penutup yang menyejukkan badan usai dihangatkan oleh menu seafood dalam restoran Noraba. Meskipun hujan rintik-rintik disertai angin kencang selalu datang pada hari kedatangan kami di Noraba Ramen, akan tetapi tak menghalangi kami untuk memanjakan mata menikmati pemandangan hempasan ombak menerjang batuan karang vulkanik.

Semua pengunjung yang datang, selalu mengambil dokumentasi foto, selfie dengan latar belakang laut dan restoran Noraba. Di sini saya melihat bahwa warga lokal Pulau Jeju juga menikmati berfoto berkali-kali. 

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sebelum beranjak ke spot wisata pantai yang ada di depan Noraba Ramen, tak lupa kami mengambil jepretan istimewa untuk dibagikan di Instagram kami. Terpaan angin kencang menghantam badan, payung dan kamera smartphone masih kalah oleh semangat membuat foto instagramable. 

Berkunjung dan menikmati olahan segar seafood di Noraba Ramen ini tentunya akan selalu kami kenang. Tidak mudah untuk bisa sampai di restoran yang dipopulerkan oleh para selebgram tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun