Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Noraba Ramen, Restoran Unik dan Instagramable di Kota Jeju

23 September 2024   09:45 Diperbarui: 23 September 2024   09:55 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di depan Noraba Ramen. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Di Osulloc Tea Museum, sebenarnya tersedia banyak tempat santai dan menikmati makanan berupa cake. Tetapi harganya tak bersahabat dengan isi dompet. Maklum, kami adalah rombongan guru Indonesia dengan status turis backpaker menjelajahi Pulau Jeju.

Rekan kami, ibu Fitrah yang sedikit fasih berbahasa Korea dan mahir memanfaatkan aplikasi Papago, menjadi tour guide dadakan kami untuk tiba di Noraba ini. Berbekal informasi dari postingan di Instagram, website dan Naver Map. 

Rencana makan siang di Noraba Ramen ini tak ada dalam list itenary kami. 

Aneka Seafood dalam satu kuali dimasak dengan mie khas Korea. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Aneka Seafood dalam satu kuali dimasak dengan mie khas Korea. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Kami memesan menu makanan berdasarkan kemampuan budget di dompet. Tentu saja, Noraba Ramen terkenal karena harga murah dan makanan berkualitas. Untuk satu kuali ramen berisi tiram, kerang, kepiting, udang, gurita, sawi putih dilengkapi kuah pedas hanya dihargai 10.000 Krw atau sekitar Rp 120.000. Ini sudah termasuk semangkuk nasi pulen hangat. 

Rekan-rekan yang lain memesan olahan makanan dengan dominasi nasi, telur mata sapi, kimchi, dll seharga 5.800 Krw.

Semua olahan seafood sangat segar. Sensasi makin lengkap karena dimakan langsung dari kuali yang masih panas.

Saya yang terbiasa makan banyak, justru tak mampu menghabiskan satu porsi seafood di Noraba. Jujur, saya kali ini menyerah. Level pedas makanan Korea pun baru saya temukan di sini. Ditambah kuah yang panas dalam panci yang langsung diangkat dari kompor, wah makin sempurnalah sensasi "hot" di Noraba Ramen.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sebenarnya, Noraba Ramen ini sangat kecil jika ditinjau dari ukuran dua bangunan mini sebagai restorannya. Di setiap bangunan, hanya ada sekitar 6 meja makan. Lorong-lorongnya pun cukup sempit. Kami sesekali harus berdesakan dengan pengunjung lain hanya untuk mengambil sumpit, sendok, acar lobak dan air minum.

Namun, suasana inilah barangkali yang turut memberikan sensasi makan di Noraba Ramen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun