Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Imbang Lawan Napoli, Masalah Juventus Mulai Terdeteksi

22 September 2024   01:34 Diperbarui: 22 September 2024   06:10 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juventus kembali hanya mampu bermain imbang 0-0 menghadapi Napoli pada pekan kelima lanjutan Serie A Liga Italia, Minggu dini hari (22/9/2024) di Allianz Stadium, Turin. 

Ini adalah laga ketiga beruntun Juventus berakhir imbang dengan skor identik 0-0. Sebelumnya, klub pemegang juara liga terbanyak ini ditahan seri oleh AS Roma dan Empoli.

Atas raihan sebiji poin di kandang, Juventus kini berada di peringkat kelima klasemen sementara dengan koleksi 9 poin. Kalah 1 poin dari I Partenopei, Napoli yang duduk di posisi keempat dengan koleksi 10 poin. 

Permainan Juventus pada awal musim ini sebenarnya cukup menjanjikan. Langsunv menang beruntun dua kali dan gawang clean sheet. Bremer dkk kini tak lagi fokus pada pakem catenaccio. Meskipun memainkan skema 4-2-3-1. 

Juventus kokoh di lini belakang. Di sinilah kekuatan Juventus. Siapapun yang menjadi starter, selalu bermain apik. Dampak kekokohan sektor pertahanan sudah teruji. Gawang Michele di Gregorio masih perawan di Serie A meskipun sudah dibobol sekali oleh PSV di laga pembuka kualifikasi Liga Champions Eropa yang dimenangkan Juventus 3-1. 

Kuartet Nicolo Savona, Pierre Kalulu, Bremer dan Andrea Cambiasso bermain apik melawan Napoli. Kredit buat Savona, bek kanan muda Juventus yang mampu mengambil alih peran Federico Gatti.

Di depan keempat kuartet ini diisi 2 gelandang jangkar, Wenston Mckennie dan Manuel Locatelli. Khusus Mckennie, ia berhasil memenangkan hati sang manajer dan rutin menjadi starter.

Sementara lini tengah digawangi dua gelandang anyar, Nico Gonzalez dan Teun Koopmeiners yang didampingi pemain masa depan Juventus, Kenan Yildiz.

Secara kualitas dan organisasi permainan cukup solid karena Juventus mampu menguasai bola hingga 65%.

Namun, potensi membuat peluang yang mengancam pertahanan Napoli sangat minim. Hanya sebiji tembakan tepat sasaran dari sembilan kali usaha yang dilakukan Kenan Yildiz cs. 

Kondisi yang sama sebenarnya ada di kubu Napoli yang kini dilatih eks pelatih Juventus, Antonio Conte. Bisa membuat 8 peluang dan satu kali saja mengancam gawang La Vecchia Signora.

Baiklah, sudah kokoh di pertahanan. Tetapi, 3 kali beruntun bermain kacamata mengindikasikan masih ada masalah.

Pada laga kontra Napoli ini, masalah utama pasukan Thiago Motta mulai terdeteksi. Ada masalah besar pada kemampuan menciptakan peluang dan menjebol gawang lawan. 

Salah satunya, lini tengah belum mampu menciptakan kreatifitas untuk menyuplai bola ke lini depan yang diisi oleh Dusan Vlahovic selaku striker tunggal. Demikian pula Vlahovic yang sejauh ini masih terbilang kurang menggigit. 

Melawan Napoli yang dikenal piawai menyerang, apalagi kini ditukangi Conte, alur serangan Juventus lebih banyak bertumpu pada poros Andrea Cambiaso, Locatelli dan Yildiz. Sementara pada poros Nico Gonzalez terlihat pasif.

Ketika bola berada di barisan gelandang, bola justru lebih banyak dimainkan di lini pertahanan. Yildiz harus bermain sendiri membuka peluang. Beruntung, ada bek kiri Cambiaso yang rajin membantu serangan.

Dua gelandang yang dimasukkan Motta, Khephren Thuram dan Timothy Weah tak mampu berbuat banyak, meskipun Weah mampu membuat satu peluang. Tapi peluang ini terjadi karena kesalahan umpan pemain Napoli.

Ini menjadi PR besar Thiago Motta, bagaimana membuat lini depan Juventus bisa lebih tajam ke depan. Publik Juventus tentu berharap krearifitas permainan ketika menang atas PSV kembali terjadi.

Menguasai laga dan tidak terlalu pasif bermain tentunya telah membawa harapan baru musim ini. Tetapi sekali lagi, kualitas dan ketajaman barisan tengah dan striker Si Nyonya Tua wajib berbenah jika ingin mewujudkan misi kembali menguasai Seria A musim 2024-2025.

Untuk sementara, saudara sekota Juventus, Torino memuncaki klasemen sementara dengan koleksi 11 poin. Beberapa jam sebelum laga Juventus kontra Napoli, Torino berhasil mengalahkan tuan rumah Verona dengan skor 2-3.

Serie A Liga Italia masih akan menyajikan dua laga big match pada pekan kelima. Fiorentina versus Lazio dan derby della Madonnina, Milan kontra Inter.Peluang terbuka bagi La Beneamata naik ke puncak klasemen jika sukses mengalahkan saudara sekota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun