Menjelang pulang, tiba-tiba muncul seekor induk rusa beserta tiga anaknya di pinggir lapangan. Mereka sedang memakan buah dari sebuah pohon.Â
Mereka seperti menyapa saya. Tak ada rasa takut sama sekali. Sangat jinak. Mungkin karena sudah terbiasa melihat manusia. Ternyata, ada rusa yang dilepasliarkan di dalam kawasan kebun raya.
Saya mengabadikan gambar dan video hingga keempatnya berlari menuju ke arah bukit dan hilang di balik lebatnya rerumputan ilalang.
Pengalaman berharga menatap banyak keunikan dalam kompleks Halla Arboretum. Tempat ini sangat cocok untuk pelaksanaan pembelajaran kelas terbuka bagi siswa, khususnya Biologi dan Geografi. Bahkan mata pelajaran lainnya, termasuk Ethics.Â
Ketelitian pada penataan dan pemeliharaan akan setiap objek dalam Halla Arboretum sebenarnya menunjukkan bagaimana tingginya rasa kepedulian warga pulau Jeju terhadap makhluk hidup. Semua tanaman, tanah dan bebatuan diberi nama.Â
Plakat kecil bertuliskan nama ilmiah atau latin dari tiap objek ditempelkan atau dletakkan di depan semua objek. Ini memudahkan pengunjung untuk mengetahui nama dari tanaman atau bunga, misalnya.
Jadi, sambil trekking, jalan-jalan juga sekaligus belajar. Menambah pengetahuan dan menambah kualitas kesehatan tubuh.
Tak ada sampah sama sekali di sepanjang jalur trekking menuju Gwangi Oreum. Kondisi yang sama pada semua titik dan jalur pedestrian. Benar-benar bersih sebagai wujud nyata tingginya kedisiplinan warga dalam membuang sampah. Jika pun ada pengunjung yang membawa botol minuman dan tak sempat membawanya pulang, mereka menempatkannya pada titik yang jelas untuk bisa dikumpulkan oleh petugas.