Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Halla Arboretum, Kebun Raya dengan Sensasi Trekking Mempesona Menuju Puncak Gwangi Oreum

17 September 2024   13:03 Diperbarui: 17 September 2024   16:42 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lintasan jogging di tengah Halla Arboretum. Sumber: dok. pribadi. 

Kami melanjutkan perjalanan memasuki kawasan  Halla Arboretum meski hujan rintik-rintik masih turun. Ternyata, masuk kawasan ini tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Wah...luar biasa. 

Setelah mengambil dokumentasi di pintu gerbang, kami menyusuri kawasan parkiran dan lapak kaki lima.  Lapak ini unik, semuanya dari mobil camper van dan mobil box. Sayang, belum ada yang bisa dibeli. Masih tutup. Satu-satunya tempat berbayar meminta tiket di kawasan Halla Arboretum adalah tempat bermain PlayBox.

Di tempat ini pula, tersedia sejumlah wahana bermain anak di antara rimbunnya pohon pinus.

Saya sempat berfoto dan mengambil video singkat pada taman dengan tumbuhan jeruk Jeju yang terkenal itu. Pehon jeruk sementara berbuah, tetapi masih mengkal.

Jalan lurus lebar dipenuhi pepohonan hijau membawa kami masuk ke lokasi Halla Arboretum yang sesungguhnya. Jalan utama kebun raya ini masih lengang. Meskipun sejumlah cafe dan restoran di pinggir jalan telah memperlihatkan adanya aktifitas.

Di parkiran utama, belum banyak kendaraan yang terparkir. Satu bus travel Jeju kemudian datang membawa sekitar sepuluh pengunjung.

Tanaman dan bebatuan diberi nama. Sumber: dok.pribadi.
Tanaman dan bebatuan diberi nama. Sumber: dok.pribadi.

Menginjakkan kaki pada ruas jalan pedestrian Halla Arboretum ini sudah langsung mengundang selera fotografi saya. Padahal ini baru jalan masuk. Pengunjung jarang sekali akan menginjak tanah. Selain jalan beton tersedia jalur berupa kayu dan jalur dari anyaman bekas tali tambang kapal. 

Tali dan pagar dari kayu dan stainless stell juga bergantian menjadi pengaman pengunjung. Tesrsedia pula jalur khusus disabilitas. Wah, baru kali ini saya melihat ada jalur khusus disabilitas di taman dengan konsep hutan sub tropis. 

Rasa haus mendera setelah hampir satu jam menjelajahi jalur pejalan kaki. Saya tak membawa air minum sama sekali. Tetapi, saya tak perlu cemas. Tersedia banyak kran iar minum dalam kompleks Halla Arboretum yang siap diminum kapan saja. Di depan sebuah taman bebatuan, saya membuka keran dan mengisi kerongkongan saya dengan air segar. Dingin dan sangat menyegarkan. Memang Pulau Jeju adalah penghasil air minum terbaik di Korea Selatan.

Ketersediaan fasilitas air minum inilah yang membuat Halla Arboretum tak pernah sepi dari pengujung siang dan malam. Mereka bukan hanya jalan-jalan, tetapi juga berolahraga. Beberapa pos pemberhentian di jalur trekking menyediakan fasilitas fitness.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun