Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Sejarah di Jejumok-Gwana, Pulau Jeju, Korea Selatan

15 September 2024   14:24 Diperbarui: 15 September 2024   14:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat pemberian hukuman bagi warga bersalah di dalam kompleks Jejumok-Gwana. Sumber: dok. pribadi.

Jejumok-Gwana adalah kompleks bangunan bersejarah yang berlokasi di Gwandeokro 25, pusat kota tua Jeju City, Jeju Special Self-governing Province, Pulau Jeju, Korea Selatan. Tempat ini mengusung kalimat sakral "Where Jeju spirits live in." 

Mengunjungi tempat ini akan memberikan pemahaman dan pengetahuan seperti apa kehidupan warga Pulau Jeju di masa lalu. 

Tenpat ini adalah situs tempat sejarah Jeju dan merupakan simbol pemerintahan Jejumok selama dinasti Joseon.

Menurut catatan sejarah di lokasi, Gwandeokjeong dan daerah sekitarnya, dahulu kala merupakan kompleks bangunan adminsitrasi utama, ternasuk Seongjucheong sejak era kerajaan Tamna. 

Dalam naskah Honghwagakgi yang ditulis oleh Go Deukjong, terkonfimasi bahwa situs bersejarah ini pada awalnya terdiri atas 206 kamar yang tersebar pda 58 bangunan. 

Namun, fasilitas asli dihancurkan dan dirobohkan di masa penjajahan kolonial Jepang. Bangunan yang tersisa hanya Gwandeokjeong. 

Pemerintah  kemudian melakukan restorasi dan membangun kembali bangunan kompleks melalui empat proyek besar yang dimulai pada tahun 1991. Saat ini, kompleks Jejumok Gwana telah direkonstruksi setelah proyek restorasi pertam dan kedua pada tahun 2002 dan 2006.

Jejumok-Gwana dikelola oleh Jeju World Natural Heritage Management Division. Merujuk nomor register, bangunan ini terdaftar dengan nomor 380, kategori National Authorized Cultural Property Historic Scenic Site. 

Situs sejarah ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai kompleks bangunan administrasi dan militer yang mencerminkan sejarah  Jeju dari kerajaan Tamna, Goryo dan Joseon. Sampai saat ini, Jejumok Gwana masih memainkan peran penting sebagai ruang terbuka untuk komunikasi antara masyarakat dan pemerintahan.

Kompleks bangunan bersejarah ini menajdi salah satu tujuan wisata yang direkomendasikan saat berada di kota atau pulau Jeju. Pada akhir pekan ini. 14 September 2024, saya mendapatkan kesempatan langka yang tidak diprogramkan sama sekali, yakni diajak oleh  Mr. Dave (warga asli kota Jeju) untuk menjelajahi situs warisan budaya Korea Selatan tersebut.

Sumber: dok. pribadi.
Sumber: dok. pribadi.

Terdepat beberapa bangunan penting dalam kompleks Jejumok Gwana. Beerikut ini ringkasannya,

Gwandeokjeong

Bangunan ini tercatat sebagai harta karun/warisan budaya nasional dengan nomor resistrasi 322. Ini adalah bangunan tertua di kota Jeju. 

Gwandeokjeong dibangun pada tahun 1448 oleh gubernur Sin Suk-Cheong. Bangunan ini difungsikan sebagai tempat pelatihan bari para prajurit selama pemerintahan Dinasti Joseon.

Giganjiju

Ini adalah sebuah tiang batu yang digunakan untuk menahan tiang bendera Hwangugi, sebuah bendera kuning yang melambangkan Jejumok Bangeisa.

Exhibition Hall of Jejumok History

Bangunan yang digunakan sebagai ruang pameran sejarah dan gaya hidup Jejumok.

Wooryeondang

Bangunan ini adalah paviliun yang difungsikan sebagai tempat perjamuan dan pelaksanaan upacara resmi.

Honghwagak

Ini adalah kantor Jeoljesa dan menjadi bangunan terbesar yang ada dalam kompleks Jejumok Gwana. Dikenal pula dengan nama Tamnagogak.

Sumber: dok. pribadi.
Sumber: dok. pribadi.

Yeongjuhyeopdang

Bangunan ini adalah gedung perkantoran, tempat pada asisten perwira bekerja.

Yeonhuigak

Di masa lalu, gedung ini difungsikan sebagai kantor gubernur. 

Gyullimdang

Gedung yang berfungsi sebagai tempat istirahat gubernur. Tempat ini juga menjadi lokasi bermain Geomungo, baduk atau menulis puisi, dsbnya. 

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 

Manggyongnu

Bangunan dua lantai yang digunakan untuk memberi penghormatan kepada Seoul, tempat tinggal raja.

Hamabi 

Sebuah prasasti batu yang memuat tulisan, "Suryeongiha gaehema" yang berarti "Jika Anda bukan Suryeong, Anda harus turun dari kuda dan berjalan kaki dari sini."

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 

Halaman setiap gedung sangat lapang dan asri. Bahkan gedung yang difungsikan sebagai toilet pun memiliki arsitektur yang sama dengan bangunan lainnya.

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 
Banyaknya pohon pinus dan pepohonan lain yang rindang membuat suasanan dalam kompleks terasa sejuk. Lantai pasir dan perpaduan batuan alam semakin memperindan eksotisme dalam kompleks.

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 

Di sekitar middle gate (pintu gerbang tengah), ada dua patung mini berupa replika hewan yang terbuat dari akar dan batang kayu dalam kompleks Jejumok Gwana. Berdiri di atas kereta seolah akan siap dibawa ke medan perang. 

Sekilas kedua hewan adalah replika antara sapi, kerbau atau hewan serupa yang menggambarkan keberadaan hewan tersebut yang ada di Jeju dahulu kala. 

Patung hewan ini menyerupai Poseidon dalam film kolosal Troy. Struktur patungnya sangat unik. Dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk pola hewan. Eksotis sekali. 

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 

Oleh karena lokasi Jejumok-Gwana yang sangat strategis di pusat kota tua Jeju, maka di sekitarnya akan banyak ditemui area yang penuh dengan pertunjukan, pertokoan dan restoran. Pengunjung sangat ramai di tempat ini.

Sumber: dok. pribadi. 
Sumber: dok. pribadi. 

Bersama dengan Samseonghyeol, Jejumok-Gwana menggambarkan mitos penciptaan dari Tamna Kingdom, sebuah lokasi monumen yang menjadi warisan budaya serta Sanjicheon yang mencerminkan sejarah Jeju ribuan tahun yang lalu. 

Di sekitar Jejumok-Gwana, pengunjung bisa menyaksikan kehidupan asli warga Jeju, mulai dari Jeju Port, Chilseonggol, Dongnum Market, Jungang Underground Market, dan sejumlah tempat-tempat eksotis lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun