Di kota Jeju, terdapat banyak taman kota yang dibangun oleh pemerintah setempat. Taman kota akan selalu ada di man banyak terdapat apartemen, hotel, fasilitas publik dan gedung pemerintahan.
Sammu Park adalah salah satu dari sekian banyak taman kota yang pernah saya kunjungi selama berada di kota Jeju. Taman ini letaknya hanya sekitar 100 meter dari apartemen Eco de Paris, tempat tinggal saya selama bertugas di kota Jeju.
Sammu Park memiliki nilai historis yang mendalam. Nilai historis tersebut pula yang menjadi keunikan akan filosofi di balik pembangunan Sammu Park. Kedamaian adalah nilai filosofis di balik pemberian nama "Sammu."
Sammu berasal dari fakta bahwa Pulau Jeju dikenal sebagai tempat di mana tidak ada pencuri, tidak ada gerbang terkunci dan tidak ada pengemis.Â
Fakta ini memang benar. Hampir dua minggu saya tinggal di kota Jeju sejauh ini. Saya telah menjelajahi berbagai sudut kota Jeju dengan berjalan kaki.Â
Tak ada satupun pengemis yang saya jumpai. Demikian pula dengan rumah-rumah warga yang ada di pinggiran kota. Tidak ada pintu gerbang, apalagi gerbang yang terkunci.Â
Salah satu ikon Sammu Park yang berlokasi di Baeduroreum Parasitic Cone adalah lokomotif uap gaya mika. Lokomotif yang kini dimanfaatkan sebagai ruang baca, coffee shop, dan ruang ganti adalah hadiah dari Presiden Park Chung-hee kepada anak-anak Pulau Jeju pada tahun 1979.
Lokomotif ini telah didaftarkan sebagai salah satu warisan budaya di Korea Selatan. Melihat nomor registernya, terdaftar dengan nomor 414.
Pada masa lalu, Baeduroreum Parasitic Cone adalah gunung berapi dengan kawah sedalam 10 meter berbentuk seperti tapal kuda. Kemudian, desa Baedu-ri terbentuk sejkitar tahun 1886 (tahun ke-23 pemerintahan Raja Gojong).Â
Nama Baedu secara harfiah berarti bulan dan bintang. Konon, berasal dari bentuk gunung yang menyerupai bulan yang terletak di belakang desa. Lalu, ada sekelompok batu yang konon berbentuk seperti dipper yang terletak di bagian selatan desa.
Di salah satu sisi Sammu Park yang menghadap ke arah Hallasan National Park dan Nuwemaru Street terdapat bangunan yang sangat unik. Bangunan tersebut bukanlah museum. Ternyata toilet umum Sammu Park.Â
Suasana di luar bangunan toilet hingga bagian dalam ruangan sangat bersih, asri dan nyaman. Tak ada sampah dan aroma kurang sedap sama sekali.Â
Di tengah ruangan toilet ada satu taman bunga mini. Bunga-bunga sedang mekar. Indah sekali.Â
Kedisiplinan warga Jeju memelihara alam bisa tergambar di Sammu Park. Tak ada tangan-tangan tak bertanggungjawab yang mengambil, memetik atau merusak bunga, termasuk tangkai dan dedaunan tanaman.Â
Sesuai dengan filosofi yang menyertainya, Sammu Park benar-benar menjadi rumah kedua bagi warga kota Jeju, khususnya yang tinggal dalam radius sekitar taman. Hampir sepanjang 24 jam, aktifitas warga di taman ini berlangsung.
Mereka datang untuk melakukan aktifitas olahraga. Jalan kaki, jalan cepat, lari, jogging, fitness hingga bermain beberapa cabang olahraga,
Selain fasilitas lokomotif antik, Sammu Park dilengkapi dengan lapangan basket mini dan lapangan bulutangkis. Ada pula sarana bermain bagi balita dana anak-anak.Â
Dibangun jalur pejalan kaki yang mengelilingi pinggiran taman. Jalurnya dibeton kasar, sementara pada jalur tanjakan dan penurunan, jalur pedestrian terbuat dari bekas tali kapal yang dianyam dan dirapatkan dengan baja.
Untuk jalur pedestrian terbagi atas tiga pola. Ada jalur umum yang mengelilingi taman, satu jalur menanjak berupa anak tangga dan tersedia pula jalur tanah untuk para lansia.Â
Fasilitas fitness yang tersedia di Sammu Park sangat modern. Warga bebas menggunakannya dan gratis. Beragam pilihan alat fitness bisa digunakan. Di beberapa bagian taman pun terdapat sarana olahraga tradisional lainnya.
Paviliun Sammujeong
Di puncak bukit Sammu Park, ada satu bangunan dengan arsitektur kuno, khas Korea Selatan. Ditopang 8 tiang sekaligus pilar dari kayu. Bangunan mungil ini sangat megah dan menjadi simbol utama Sammu Park. Persis seperti di film kolosal, berdiri megah di antara rimbunnya pepohonan.Â
Bangunan ini memiliki atap segi delapan dan braket berbentuk sayap burung yang menopang atap. Bangunan inilah yang dinamai paviliun Sammujeong.Â
Paviliun Sammujeoang dibangun pada tahun 1978. Dana pembangunan dikumpulkan dari para anggota Assosiasi Wanita Jejudo Saemasul cabang Osaka.
Sebenarnya, paviliun ini dulunya adalah bangunan dua lantai. Dengan bahan baku utama kayu. Namun, dengan alasan keamanan pada keseluruhan struktur, pada bulan November 2021, lantai kedua dibongkar. Paviliun dibangun kembali dalam bentuk bangunan berlantai satu.Â
Bagian langit-langit paviliun Sammujeong dicat dengan gambar dua naga yang terbang ke langit. Sangat eksotis. Memandang lukisannya mengingatkan pada drama-drama kolosal Korea Selatan.Â
Saat ini, paviliun dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga, mendengarkan musik, bekerja online, beristirahat, membaca atau sekedar duduk santai. Warga yang tinggal di sekitar Sammu Park dan pengunjung bisa memanfaatkannya kapan saja.
Di bagian barat taman, ada satu lokasi berbentuk kolam kecil berisi tanah liat. Ini adalah tempat relaksasi bagi para lansia. Mereka telanjang kaki berjalan di atas kolam tanah liat seluas 2 meter persegi.Â
Latihan kesenian seperti menari bisa dilakukan di taman ini. Intinya, semua bisa dilakukan dengan mengusung kedamaian. Tidak ada niat saling mengganggu karena Sammu Park memang hadir karena kebaikan.
Deretan kursi beton dan kayu antik juga tersedia di sejumlah sisi jalur pedestrian.
Beraktivitas di Sammu Park dijamin akan ketagihan oleh suasananya. Ratusan pohon pinus besar menjadi pelindung utama. Selebihnya tumbuh beberapa pohon khas Pulau Jeju dengan batang-batang pohon yang eksotis.
Tak ada sampah terbuang di Sammu Park, apalagi bau kurang sedap. Selalu ada petugas yang mengontrol setiap saat. Bahkan warga yang berkeliling dengan anjing piarannya pun langsung mengumpulkan kotorannya ke dalam wadah khusus.Â
Inilah yang saya alami setiap hari. Saya bisa melangkah lebih dari 10 ribu langkah dalam semalam hanya dengan jalan santai berkeliling taman ini beberapa kali.Â
Tanggal 12 September 2024, sepulang sekolah saya bahkan bisa berjalan kaki sejauh 9,95 km dengan produksi 13.620 langkah. Ini tentu sangat bermanfaat bagi tubuh saya. Langkah sebanyak itu mampu membakar lemak sebanyak 446,5 kkal.
Keamanan Sammu Park terkontrol 24 jam. Empat buah CCTV besar terpasang di empat sisi taman.Â
Di malam hari, suasana terang-benderang akan menghiasi seluruh area taman. Inilah yang membuat taman ini menjadi pusat kegiatan warga Jeju untuk sejenak menghindarkan dari hiruk pikuk kehidupan modern dan serba instant.Â
Semakin modern dan makin rapat bangunan apartemen dan hotel yang selalu berlomba menjangkau langit kota Jeju, tetapi Sammu Park akan selalu hijau menyejukkan setiap orang yang penat sepanjang hari beraktifitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H