Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sammu Park, Taman di Kota Jeju dengan Filosofi Kedamaian

13 September 2024   13:12 Diperbarui: 18 September 2024   09:40 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paviliun Sammujeong di puncak bukit Sammu Park. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Di kota Jeju, terdapat banyak taman kota yang dibangun oleh pemerintah setempat. Taman kota akan selalu ada di man banyak terdapat apartemen, hotel, fasilitas publik dan gedung pemerintahan.

Sammu Park adalah salah satu dari sekian banyak taman kota yang pernah saya kunjungi selama berada di kota Jeju. Taman ini letaknya hanya sekitar 100 meter dari apartemen Eco de Paris, tempat tinggal saya selama bertugas di kota Jeju.

Sammu Park memiliki nilai historis yang mendalam. Nilai historis tersebut pula yang menjadi keunikan akan filosofi di balik pembangunan Sammu Park. Kedamaian adalah nilai filosofis di balik pemberian nama "Sammu."

Sammu berasal dari fakta bahwa Pulau Jeju dikenal sebagai tempat di mana tidak ada pencuri, tidak ada gerbang terkunci dan tidak ada pengemis. 

Fakta ini memang benar. Hampir dua minggu saya tinggal di kota Jeju sejauh ini. Saya telah menjelajahi berbagai sudut kota Jeju dengan berjalan kaki. 

Tak ada satupun pengemis yang saya jumpai. Demikian pula dengan rumah-rumah warga yang ada di pinggiran kota. Tidak ada pintu gerbang, apalagi gerbang yang terkunci. 

Lokomotif antik di Sammu Park.(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Lokomotif antik di Sammu Park.(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Salah satu ikon Sammu Park yang berlokasi di Baeduroreum Parasitic Cone adalah lokomotif uap gaya mika. Lokomotif yang kini dimanfaatkan sebagai ruang baca, coffee shop, dan ruang ganti adalah hadiah dari Presiden Park Chung-hee kepada anak-anak Pulau Jeju pada tahun 1979.

Lokomotif ini telah didaftarkan sebagai salah satu warisan budaya di Korea Selatan. Melihat nomor registernya, terdaftar dengan nomor 414.

Pada masa lalu, Baeduroreum Parasitic Cone adalah gunung berapi dengan kawah sedalam 10 meter berbentuk seperti tapal kuda. Kemudian, desa Baedu-ri terbentuk sejkitar tahun 1886 (tahun ke-23 pemerintahan Raja Gojong). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun