Selama proses pemasakan, aroma khas bumbu Korea pada samyang mulai terasa. Rasa pedis bubuk cabe mendominasi.Â
Setelah 4 menit, samyang matang. Kuah kental warna merah menandai pedisnya kuah. Tetapi benarkah sangat pedis?Â
Mungkin bagi mereka yang bukan pecinta makanan pedis, samyang ini sudah sangat hot. Tetapi, bagi saya, tidak jauh bedanya dengan Indomie. Masih lebih pedis Indomie rasa ayam geprek khas Indonesia.Â
Samyang paling enak dimakan saat panas. Sensasinya di situ. Apalagi kalau makannya pakai sumpit. Hawa panas dari mangkuk ditambah sensasi panas kuah cabe akan membuat keringat menetes dari kepala.Â
Keistimewaan samyang adalah mienya tidak cepat mengembang ketika mulai dingin. Mienya sangat kenyal dan tak gampang putus. Warnanya kuning cerah. Kemudian kuahnya kental dari bumbu merah bubuk cabe.Â
Akhirnya, saya sah sebagai penduduk kota Jeju untuk sementara waktu karena telah makan samyang. Tantangan berikutnya adalah masak dan makan ramen. Saya akan membelinya juga dan memasaknya sendiri.Â
Selamat berakhir pekan.Â
Salam hangat dari kota Jeju, Korea Selatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H