Sejauh ini, saya menyimpulkan bahwa kepala sekolah, Mr. K Moon Sik mampu membuat sebuah terobosan sederhana yang menyenangkan. Tentunya, ini adalah sebauh pendekatan sederhana yang unik tetapi berdampak.
Sejauh pengalaman 5 hari lewat pandangan langsung, tidak ada siswa dan guru yang datang terlambat setiap hari. Paling lambat sekali, pukul 08:30 para siswa datang ke sekolah. Setelah jam tersebut, sudah tidak ada siswa maupun guru yang datang. Semua sudah ada dalam lingkungan sekolah yang tidak memiliki pagar penutup di pintu gerbang.
Keunikan lain pendidikan di Jejuseo Middle school adalah tidak ada pagar di pintu gerbang sekolah. Hanya ada dua batu besar pada kedua sisi bertuliskan nama sekolah dalam bahasa Korea dan bahasa Inggris. Jalur masuk sekolah dipisahkan menjadi dua, jalur hijau untuk pejalan kaki dan jalur coklat kemerahan untuk kendaraan.
Siswa tidak diperkenankan mengendarai kendaraan sendiri ke sekolah, kecuali sepeda. Hal inilah yang membuat siswa di sini kuat secara fisik karena dominan jalan kaki. Selebihnya, sejumlah siswa diantar oleh orang tua mereka naik mobil atau mereka naik bus.
Tradisi menyambut siswa di gerbang sekolah lambat laun membentuk karakter positif siswa di Jejuseo Middle School. Secara tidak langsung ribuan siswa akan mengenali guru-guru mereka yang juga jumlahnya cukup banyak, lebih 100 orang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H