Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengapa Tidak Ada Antrian Kendaraan di SPBU Kota Jeju?

5 September 2024   11:34 Diperbarui: 6 September 2024   09:57 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SPBU di kota Jeju. Sumber: dok.pribadi

Sampai di sini, saya mencoba mengambil beberapa kesimpulan mengapa SPBU di Jeju tidak ditemukan antrian kendaraan.

Pertama, kendaraan di Jeju dalam hal ini mobil mewah produksi Eropa, Jepang dan Amerika; termasuk mobil-mobil produksi Korea Selatan sudah berbasis listrik, berbahan bakar eco friendly,  hybrid dan bertenaga hibrida. Terkait mobil listrik, sejauh ini saya belum menemukan stasiun pengisian bahan bakarnya. 

Kedua, jumlah kendaraan berusia tua dikurangi dan diganti dengan kendaraan yang ramah lingkungan. 

Ketiga, kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar sudah mulai dimusnahkan dan dikurangi pengoperasiannya untuk menguragi polusi udara. Beberapa waktu lalu, pernah ada berita bahwa pemerintah Korea Selatan bersedia memberikan dana insentif bagi warga Korea Selatan pengguna mobil-mobil lawas. 

Keempat, tidak ada penjual bahan bakar eceran yang selama ini banyak menghabiskan kuota SPBU.

Kelima, oleh karena kendaraan di Jeju dan negara Korea Selatan secara umum sudah bertransformasi dari kendaraan tua ke kendaraan listrik, ramah lingkungan, hybrid dan hibrida, maka kendaraan di sana rata-rata hemat bahan bakar.

Ini hanya pendapat pribadi saya terkait alasan di balik tidak adanya antrian SPBU di kota Jeju. 

Sejauh ini, saya belum pernah melihat knalpot kendaraan berasal selama berada di kota Jeju. Adapun jumlah mobil di sebenarnya mirip di Indonesia, sangat banyak. Barangkali yang membedakannya adalah penataan parkir yang sangat baik, sehingga ribuan mobil yang terparkir di lorong-lorong jalanan kota Jeju terlihat minimalis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun