Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) ada di semua negara. Modelnya pun hampir serupa. Di Indonesia, SPBU rata-rata mirip, perpaduan warna merah dan putih khas Pertamina.
Berbicara tentang SPBU, dalam benak saya, di mana-mana pasti terdapat antrian panjang kendaraan berupa truk, sepeda motor, kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Mengapa saya berpikir demikian? Karena inilah kondisi yang terjadi hampir tiap hari di Indonesia, secara khusus di daerah asal saya.
Pernah saya dalam perjalanan pulang dari kota Makassar menuju Toraja, semua SPBU dari kota Makassar hingga Pare-Pare memiliki antrian panjang kendaraan untuk mengisi solar. Pada saat yang sama terjadi kelangkaan Pertalite.Â
Antrian kendaraan di SPBU Indonesia ternyata sangat kontras dengan kondisi yang ada di Seoul dan Jeju, Korea Selatan. Dua kota wisata ini menjadi tolok ukur perbandingan saya berdasarkan pengalaman langsung pandangan mata selama menjelajahinya.
Khusus di kota Jeju, Pulau Jeju, terdapat dua jenis SPBU yang sejauh ini saya lihat. SPBU didominasi warna kuning dan SPBU didominasi warna biru laut. Mungkin pengelolanya berbeda, pemerintah dan swasta. Itu perkiraan saya saja.Â
Sejauh ini saya tidak pernah melihat antrian panjang mobil di SPBU. Paling banyak 3-6 mobil saja yang bergantian singgah di SPBU.Â
Jika di SPBU Indonesia, rata-rata SPBU berupa kompleks yang luas dan lapang (kecuali Pertashop), di Jeju, SPBU minimalis.Â
Terkait petugas SPBU yang melayani pelanggan, SPBU di Jeju sangat sepi. Hanya satu orang yang mengisikan bahan bakar ke mobil.Â
Tidak ditemukan pula antrian warga membawa jerigen atau mobil bak terbuka membawa puluhan jerigen untuk dijual eceran.Â