Satu pelajaran berharga berikutnya adalah satu wakil kepala sekolah mendampingi kepala sekolah setiap pagi untuk melancarkan penyeberangan para siswa dan guru. Ia memegang tongkat lalu lintas di depan lampu merah/crosswalk untuk mengatur arus mobil agar siswa dan guru aman dalam penyeberangan meskipun indikator lampu penyeberangan berfungsi dengan baik dan lancar.
Wakil kepala sekolah fokus mengurus manajemen sekolah membantu kepala sekolah. Wakasek tidak mendapatkan tugas lain lagi untuk masuk kelas mengajar. Ia juga bertugas memastikan bahwa tidak ada kelas yang kosong setiap hari.Â
Bapak wakil kepala sekolah bekerja sama dengan seorang police school. Namun, police school bertugas tepat di pintu masuk gerbang sekolah untuk mengatur lalu lintas siswa dan kendaraan guru yang masuk.Â
Pakaian police school persis sama dengan petugas lalu lintas di Indonesia. Perbedaannya ada pada rompi seragam yang lebih menyala dan helm berwarna putih. Police school ini pun sangat ramah kepada kami setiap pagi.
Saya dan bapak M. Jufrianto sebagai utusan guru Indonesia yang ditugaskan di Jeju Seo Middle School, ikut terlibat dalam menyambut dan menyapa siswa di pintu gerbang sekolah. Kami berdiri bersama beberapa guru dan sejumlah siswa. Selama tiga hari di sekolah ini, setiap pagi, pukul 08:15 kami sudah berdiri memberikan sapaan untuk para siswa dan guru.
"Annyeong ...."
"Annyeong haseyo ...."
Sesekali kali kami mengucapkan, "Good morning" dan "Selamat pagi". Khusus untuk sapaan Indonesia, para siswa tersenyum saat mereka disapa, bahkan ada yang sudah mengenali kami bahwa kami dari Indonesia dan mengawali sapaan dengan ucapan, "Selamat pagi."
Ada keunikan tersendiri pada sesi penyambutan siswa setiap pagi di pintu gerbang sekolah. Kita dihibur dengan lagu bernada gembira hip-hop dan rock, baik dari lagu lokal Korea maupun lagu berbahasa Inggris. Fasilitas musik ini tersedia lewat speaker MP3. Jadi, kita sesekali bergoyang mengikuti alunan lagi. Keren!
Catatan:Â