Selamat pagi dari Kota Jeju, Korea Selatan.
Jeju Seo Middle School adalah salah satu sekolah jenjang SMP dengan predikat terbaik di Korea Selatan. Untuk level Pulau Jeju, sekolah ini menempati peringkat pertama. Membaca sepintas informasi di website sekolah, satuan pendidikan yang berlokasi sekitar beberapa ratus meter saja dari samping bandara Internasional Jeju ini, meraih predikat terbaik dalam hal penyusunan kurikulum sekolah.
Kali ini saya belum akan membahas tentang kurikulum tersebut. Saya akan melanjutkan pengalaman berharga saya ketika menjalani sesi school tour pada hari pertama masuk di Jeju Seo Middle School pada hari Senin, 2 September 2024. Tujuan dari tour tersebut adalah memperkenalkan secara umum lokasi dan fasilitas sekolah.
Sebelum melihat fasilitasnya, Jeju Seo Middle School memiliki empat klub elite, yakni Girl Soccer Club, Wrestling, Boxing dan Judo. Keempat cabang olahraga ini adalah klub resmi yang ada di sekolah ini. Khusus untuk tim sepakbola, Jeju Seo Middle School adalah satu-satunya sekolah yang memiliki tim sepakbola putri di Pulau Jeju.Â
Untuk mendukung bakat para siswa, sekolah menyediakan tujuh klub olahraga, diantaranya bulutangkis, bola voli, bola basket, dan sepakbola.
Didampingi the principal, Mr. Kang Moon Sik dan Ms Lee Ah-hyun selaku mentor teacher; serta dua siswa, Hong Yhazzy dan Park Haemin; saya dan rekan kerja dari Takalar, bapak M. Jufrianto berkeliling sekolah.
Usai mengeksplorasi lantai 1 dari bangunan utama berlantai 5 tersebut, kami melanjutkan ke halaman depan sekolah. Pohon pinus menjadi pohon pelindung utama di halaman depan sekolah. Lalu, ada lapangan bola seukuran stadion klub Liga 1 di Indonesia. Lapangan bola ini menggunakan rumput sintetis dan dilengkapi tribun penonton serta lintasan atletik.
Lalu ada pula lapangan basket outdoor dengan konstruksi lapangan dari perpaduan baja. Lapangan basket ini bisa pula dimanfaatkan sebagai lapangan voli.Â
Selanjutnya, kami masuk di gedung pertama yang ditemui ketika masuk lokasi sekolah. Letaknya di bagian kanan pintu masuk. Lantai 1 dimanfaatkan sebagai ruang seni. Kami bertemu satu orang penanggung jawab ruang tersebut. Di setiap meja terdapat fasilitas drum digital.Â
Hong Yhazzy dan Park Haemin kemudian menunjukkan ruang multimedia yang berfungsi sebagai ruang seni untuk orkestra, learning assistance room, art room, science lab, science preparation room, dan English classroom.
Di lantai 2, gedung ini dikhususkan sebagai fasilitas klub olahraga. Ada ruang ganti khusus untuk Girl Soccer Club, Wrestling, Boxing dan Judo. Bukan hanya fasilitas fitness dan peralatan klub olahraga, tetapi gedung ini juga memiliki ruang ganti khusus.Â
Masih dengan berjalan kaki, kami melanjutkan anjangsana ke lantai 2 bangunan utama sekolah. Kami mengunjungi ruang khusus wali kelas. Di sana terdapat 13 orang wali kelas khusus untuk tingkat kelas III. Ruang wali kelas dilengkapi dengan satu ruangan mini sebagai tempat bimbingan. Setelah saling menyapa dan memperkenalkan diri, kami mengunjungi 13 ruang kelas yang ada di tingkat kelas III.
Di lantai 2 ini juga dilengkapi dengan fasilitas fitting room untuk siswa laki-laki dan perempuan. Tempatnya dibuat terpisah. Fitting room ini digunakan siswa untuk ganti pakaian. Fasilitas ini disediakan di setiap jenjang kelas.
Pada setiap lantai, terdapat tempat pembuangan sampah yang telah tertata sesuai dengan jenis sampah. Adapun sampah dari sisa makanan dibuang di tong besar elektronik yang tersedia di kantin sekolah.
Berbicara tentang kantin, Jeju Seo Middle School memiliki kantin yang sangat luas. Bisa menampung hingga 500 orang untuk sekali makan. Dapurnya pun selevel dengan restoran. Sangat luas dengan para chef yang siap sedia setiap hari memasak.Â
Oleh karena siswa lebih dari seribu, maka sesi makan siang siswa terbagi dua. Kelas 1 makan siang pada pukul 11:25-12:30 dan kelas 2 dan 3 pada pukul 12:20-13:25.
Sebagai informasi bahwa, semua siswa mendapatkan makan siang gratis dari sekolah. Sementara bagi guru berbayar. Guru yang mendaftar untuk makan siang di sekolah akan membayar setiap bulan. Sekali makan dihargai 5.250 Won atau Rp 73.500. Kami memilih memasak sendiri di apartemen untuk bekal makan siang, mengingat rekan saya bapak M. Jufrianto adalah seorang Muslim. Seperti diketahui pula bahwa sangat sulit untuk menemukan makanan halal di Pulau Jeju.
Berjalan kaki keliling sekolah dari lantai 1-4 ternyata membuat saya sedikit letih. Lokasi sekolah yang cukup luas ditunjang bangunan yang saling terhubung satu sama lain ternyata menghasilkan perjalanan hingga di atas satu kilo meter.Â
Mungkin karena melihat kami capek, Mr. Kim Moon Sik memberikan minuman suplemen kesehatan yang terbuat dari ginseng. Rasanya segar mengobati dahaga. Kami juga mendapatkan keripik khas pulau Jeju yang renyah.
Masih terdapat sejumlah fasilitas sekolah dan peran dari masing-masing guru yang akan saya tuliskan pada artikel selanjutnya.
Salam penuh kesejukan dari Pulau Jeju yang mulai sejuk memasuki awal musim gugur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H