Kabupaten Tana Toraja yang berada di atas ketinggian dengan ciri khas perbukitan dan pegunungan menyimpan beragam pesona pemandangan alam. Selain aktifitas adat istiadat dan budaya, wisata dengan tema alam telah menjadi ikon penarik minat wisatawan sejak lama.Â
Setiap desa/lembang memiliki potensi alamiah sebagai desa wisata. Tanpa label itu pun, kondisi lingkungan dan alam telah menjadikan setiap lembang di Tana Toraja menjadi desa wisata.Â
Selain kampung Ollon di Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng yang telah viral dan dikenal luas selama 5 tahun terakhir, Tana Toraja juga masih memiliki tempat alternatif yang menyuguhkan tawaran pesona alam.Â
Lembang Sarapeang di Kecamatan Rembon secara alamiah pun telah menjadi desa wisata. Topografi wilayah pedesaan didominasi pegunungan. Lahan persawahan tradisional yang bertempat tersusun mengikuti lekuk perbukitan terdapat di berbagai sudut perkampungan.Â
Pemandangan komplek rumah adat tongkonan dan alang (lumbung) juga banyak sekali.Â
Nah, di ujung barat daya Lembang Sarapeang, terdapat satu lokasi objek wisata alam. Penduduk setempat menamainya objek wisata Tulak Langi'.Â
Oleh karena berasa di puncak lereng gunung di Sarapeang, sehingga disebut Tulak Langi'. Tulak dalam bahasa Toraja artinya tiang penyangga atau penopang dan Langi' artinya langit.Â
Dalam beberapa waktu terkahir, pemerintah Lembang Sarapeang telah mulai giat mengelola kampung Tulak Langi' sebagai lokasi objek wisata alam. Suguhan utama Tulak Langi' adalah pemandangan alam.Â
Jika di kabupaten Toraja Utara terdapat Lolai dan To' Tombi sebagai negeri di atas awan, maka Tulak Langi' juga menyediakan pemandangan yang sama.Â
Bagi wisatawan yang berminat ke Tulak Langi', menempuh jarak sekitar 15-18 km dari kota Makale. Butuh waktu kurang lebih sejam untuk tiba di sana.Â
Di terminal Makale mengambil rute arah barat menuju Kabupaten Mamasa. Di jembatan Kokkang, pertigaan Mamasa dan Bonggakaradeng, ambil arah kiri ke barat. Sekitar 600 meter ada pertigaan, ambil rute lurus sebelah kanan. Lembang Sarapeang langsung memyambut.Â
Saat ini, hanya kendaraan roda dua yang bisa mencapai puncak Tulak Langi'. Itu pun jika kondisi cuaca tidak hujan. Jalan tanah masih mendominasi akses jalan menuju puncak.Â
Jika menggunakan mobil, maka harus siap jalan kaki sekitar dua kilometer. Tetapi inilah tambahan kenikmatan di Tulak Langi'. Pengunjung berwisata alam dengan melakukan trekking sejenak.Â
Dijamin rasa capek akan terbayarkan saat berada di puncak Tulak Langi'. Bentangan alam dan pemandangannya di siang hari akan sangat mengobati rasa capek.Â
Saat ini, pengunjung yang datang didominasi oleh mereka yang berniat camping. Lokasi camp sidah disiapkan warga setempat. Bahkan mahasiswa yang datang KKN pun turut berkontribusi pada pengembangan objek wisata ini.Â
Sangat disarankan bagi pengunjung untuk memelihara kebersihan dari sampah. Alam yang masih segar di sana tak sampai hati melihatnya jika terkontaminasi kerusakan alam dan sampah.Â
Malam hari dari puncak kampung Tulak Langi' sangat luar biasa. Terutama jika kondisi cuaca cerah. Tampak dari kejauhan pinggiran kota Makale dengan patung Yesus di bukit bukit Burake.Â
Dari ujung sebelah, kota Rantepao di Toraja Utara dapat pula dinikmati gemerlap lampu-lampunya. Sangat indah dipandang mata.Â
Jaket tebal dan selimut wajib dibawa saat berkunjung ke Tulak Langi'. Sangat dingin di sana. Logistik secukupnya pun wajib menemani pengunjung. Tak ada penjual makanan dan sejenisnya di sana.
Oya, di sekitar Tulak Langi', terdapat situs peninggalan Belanda berupa tugu. Sisa-sisanya masih bisa ditemui. Semoga pemerintah Lembang Sarapeang masih bisa memugar tugu yang oleh warga setempat disebut Pa'tembo'.Â
Tawaran keindahan perkampungan di Lembang Sarapeang sudah bisa dinikmati ketika memasuki tapal batas Lembang. Selanjutnya, sepanjang jalan akan diauguhi suasana asri perkampungan. Jalan desa dan pola hidup tradisional masih dijumpai. Seperti kegiatan di sawah dan beternak kerbau.Â
Jika beruntung, di waktu tertentu akan bertemu kegiatan budaya sperti rambu solo' dan rambu tuka' ketika pengunjung yang akan menuju Tulak Langi'.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H