Kembang-Kempis Juventus Menatap Musim Baru

Juventus telah melakukan sejumlah pembenahan menghadapi musim kompetisi 2024-2025. Pembenahan pertama adalah perubahan di sisi kepelatihan. Tim yang bermarkas di Allianz/Juventus Stadium memutus kerja sama dengan pelatih Massimiliano Allegri. 

Sebagai pengganti, klub berjuluk Si Nyonya Tua atau La Vecchia Signora menunjuk Thiago Motta. Eks manajer Bologna tersebut diberikan amanah besar dari manajemen Juventus untuk bisa mengembalikan kejayaan juara terbanyak Serie A Liga Italia. 

Juventus memang telah puasa gelar liga setelah mencatat sejarah sembilan kali juara liga beruntun. Sejak saat itu, Danilo dkk hanya mampu meraih gelar Coppa Italia 

Pembenahan telah diuji coba. Kesimpulan sementara, Juventus masih kembang-kempis meracik komposisi tim dan skema permainan. 

Dari tiga kali laga resmi pramusim, pasukan muda Thiago Motta tak pernah menang. Kalah 3-0 kala bertandang ke Nurnberg. Selanjutnya ditahan imbang 2-2 oleh Brest. 

Pada laga pramusim teranyar, Juventus kalah dari Atletico Madrid. Pertandingan yang berlangsung di Ullevi Stadium, Gothenburg, Swedia, Minggu (11/8/2024), Danilo dkk tunduk 2-0.

Atletico Madrid mencetak dua gol di babak kedua, masing-masing lewat kaki Joao Felix dan penalti J. Correa.

Juventus hanya bisa meraih kemenangan sekali ketika mengalahkan tim junior, yakni Juventus-Next Gen di Allianz Stadium. Para pemain anyar Juventus tampil baik dan menang atas adik-adik mereka dengan skor 4-0 pada laga bertajuk training match.

Hasil minor Juventus di pramusim ini meninggalkan sejumlah catatan. Pertama, pakem dan skema permainan dari Thiago Motta masih belum padu. Secara umum, permainan dari sisi menyerang cukup bagus. Aliran bola mulai lancar dengan sentuhan satu-dua. 

Permasalahan utama Juventus adalah di sisi belakang. Pengecualian dari kehadiran kiper pinjaman dari Monza, Michele Di Gregorio, penampilan para bek menjadi sorotan. Para pemain muda pelapis Danilo, Bremer dan Ganti belum bisa tampil apik. 

Pun demikian dengan kehadiran bek anyar, Khephren Thuram. Putra legenda hidup Juventus dan timnas Prancis, Lilian Thuram tersebut belum menunjukkan permainan menjanjikan meskipun sempat mencetak sebiji gol kala mengalahkan Juventus-Next Gen. 

Pemain anyar Juventus, Khephren Thuram ketika menghadapi Atletico Madrid di Gothenburg. Sumber: @juventusfces

Pemain baru lainnya, gelandang tengah timnas Brasil, Douglas Luiz juga belum menemukan  pola permainan dengan para pemain muda dan senior. Ketika bersua Atletico Madrid, Luiz yang ditransfer dari Aston Villa tampil penuh 90 menit. Ia hanya mampu membuat satu tembakan ke gawang. 

Thiago Motta memang sedang melakukan Reformasi besar di Juventus. Selain telah mendatangkan tiga pemain, Thuram, Luiz dan Di Gregorio, ia juga mendatangkan bek kiri timnas Kolombia yang bermain di Hellas Verona, Juan Cabal. Pemain muda ini diharapkan mampu menjadi pelapis Andrea Cambiaso dan Federico Ganti. 

Di samping itu, Motta mendepak pemain yang dilihat tak mampu berkembang. 

Lalu ada Moise Kean yang sudah pindah klub. Ia menuju La Viola Fiorentina musim depan. 

Samuel Illing Junior juga sudah dilego ke Aston Villa sebagai bagian transfer Douglas Luiz. 

Koni De Winter, bek tengah asal Belgia pindah ke Genoa; Enzo Barrenechea asal Argentina pindah ke Aston Villa; striker Brazil, Kaio Jorge dijual ke Cruzeiro dan Matias Soule telah resmi berseragam AS Roma. 

Sebelumnya, gelandang Adrien Rabiot dan bek senior Alex Sandro sudah memastikan berpisah dengan Juventus. 

Kejutan Motta berikutnya adalah Federico Chiesa tak masuk dalam proyek masa depan Juventus. Eks bintang Fiorentina yang rentan cedera musim lalu masuk dalam daftar jual. 

Ujian sebenarnya skuad inti Juventus adalah di laga perdana kempetisi Serie A Liga Italia musim 2024-2025 menghadapi tim promosi Como, Selasa (20/8/2024) mendatang. 

Kadangkala memang Juventus kurang menggigit di pramusim tapi mampu tampil baik di kompetisi domestik.